Sama seperti ganjil genap, ERP akan diterapkan untuk kendaraan bermotor roda empat. Sementara untuk sepeda motor sepertinya tidak.
Dengan adanya pembatasan mobil tersebut, apakah pemilik mobil beralih menggunakan sepeda motor sehingga mempengaruhi penjualan motor di Jakarta? Ketua Bidang Komersial Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI), Sigit Kumala mengatakan sepertinya industri sepeda motor tidak terpengaruh kebijakan ERP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tahun Politik Tak Goyahkan Penjualan Motor |
"Rasanya sih kalau nggak diterapkan di motor banyak pengaruh sih. Ganjil-genap juga nggak banyak pengaruh. Karena orang (pengemudi mobil) masih bisa mencari jalan alternatif," kata Sigit kepada detikcom.
Beda halnya kalau ERP diterapkan juga untuk sepeda motor. Tentunya pengguna sepeda motor akan bertambah pengeluarannya untuk melewati jalan berbayar.
"Ya kami berharap jangan sampai diterapin (untuk motor) ya, karena ini untuk masyarakat menengah ya. Kan berarti bayarnya lebih mahal untuk pengguna motor," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Bambang Prihartono mengatakan, ERP di ruas Sudirman-Thamrin Jakarta harus segera dilaksanakan tahun ini menyusul ganjil genap yang segera berakhir.
Ruas Sudirman-Thamrin kata Bambang adalah 1 dari 3 ring yang direncanakan menerapkan sistem ERP. Saat ini ruas jalan ERP yang jadi tanggung jawab Pemprov DKI tersebut sedang dalam proses tender. Bambang optimistis penerapan ERP di ring 1 bisa diterapkan tahun ini lantaran berbagai instrumen pendukung kebijakan tersebut telah tersedia. Termasuk penyediaan transportasi umum yang terintegrasi di koridor tersebut seperti MRT dan Bus TransJakarta. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah