Tenaga Surya Dinilai Belum Bisa Menjadi Sumber Energi Utama Kendaraan

Tenaga Surya Dinilai Belum Bisa Menjadi Sumber Energi Utama Kendaraan

Rizki Pratama - detikOto
Kamis, 14 Feb 2019 21:25 WIB
Solar Panel yang bisa digunakan untuk mobil Foto: Rizki Pratama/detikOto
Jakarta - Ada berbagai macam sumber daya di bumi ini yang bisa menjadi bahan energi untuk kebutuhan berkendara. Mulai dari bahan bakar bertenaga fosil, tenaga listrik hingga tenaga matahari yang disalurkan untuk menjadi daya penggerak. Namun untuk tenaga matahari sendiri, memang sumber energi ini masih terus digodok untuk dijadikan energi pengganti. Dan diharapkan, bisa mengurangi penggunaan berbahan bakar fosil yang berujung pada pengurangan polusi.

Melalui solar panel, cahaya yang dipancarkan matahari bisa dikonversi menjadi energi listrik untuk mengoperasikan kendaraan elektrik. "Solar panel itu sebenarnya adalah suatu alat yang mengubah sinar matahari UV menjadi energi listrik," ujar Marketing Director PT Sky Energy Indonesia, Ronald Sibarani saat ditemui detikoto di pabrik solar panel tersebut di Bogor, Jawa Barat.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Ronald menegaskan matahari sifatnya tidak sama di setiap wilayah secara geografis. Selain itu bentuk zatnya pun tidak memungkinkan untuk dipindahkan atau digunakan langsung sebagai energi tetapi harus dikonversi terlebih dahulu.

"Solar panel merupakan sumber energi bukan sesuatu yang menggantikan bahan bakar istilahnya infrastruktur dasar saja. Tidak cukup powerful jika menggantikan mobil bahan bakar sekarang," ujar Ronald.

Ronald menambahkan mobil pun tetap memerlukan baterai sebagai penyimpan energi yang diserap supaya lebih efisien penggunaannya. "Kalau mobil berbasis energi untuk menyimpan energi yang ditangkap ke baterai. Jadi perlu diingat solar panel hanya mengubah energi matahari menjadi listrik," tegasnya.

Solar panel merupakan perangkat yang terdiri dari kumpulan solar cell untuk menangkap energi matahari. Semakin besar solar panel maka semakin besar pula energi yang bisa diserap. Namun untuk memenuhi kebutuhan energi mobil hal tersebut masih sulit dicapai karena tidak akan sebanding perluasan panel surya dengan kebutuhan mobil.



"Sekarang tingkat efisiensi itu paling tinggi 21-22 persen jadi itu efisiensi terhadap luasan area. Jika diaplikasikan pada kendaraan tidak akan bisa menggantikan seluruhnya menjadi energi matahari," jelas Ronald.

Selain itu faktor geografis juga berpengaruh besar terhadap penggunaan solar panel. Untuk Indonesia sendiri efisiensi waktu penyerapan energi matahari hanya berkisar 3 sampai 5 jam dalam sehari.



"Setiap daerah perlu konfigurasi yang berbeda tergantung bagaimana terpaan sinar matahari dan lama efektifnya penyerapan energi. Untuk Indonesia sendiri waktu efektif matahari itu beragam mulai dari 3,2 jam sampai 5,4 jam sehari," tutup Ronald. (rip/lth)

Hide Ads