Padahal pada saat peluncuran, Toyota bisa menargetkan 3.500 unit Sienta terjual setiap bulannya. Tapi kalau melongok data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jika dirata-ratakan Sienta hanya terjual 400 unit per bulannya.
"Memang mobil-mobil seperti ini di awal-awal booming kita pernah jualan di atas 1.000 (unit per bulan). Tapi normalnya masih segitu (400-500-an unit per bulan) sepertinya," tutur Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmy beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MPV merek China itu baru meramaikan jagat otomotif Tanah Air pada akhir tahun 2017. Setahun setelahnya Wuling mampu menjual 5.857 unit.
Sebelumnya, merosotnya penjualan Sienta sempat diprediksi oleh sang kompetitor Honda. Honda yang memiliki Freed bentuknya serupa dengan Sienta menyebut, mobil dengan desain kotak tak lagi disukai orang Indonesia.
Itu yang membuat Honda ogah membawa Freed meskipun di negara asalnya Jepang sudah memiliki model baru. Berbeda dengan Honda, Toyota tampaknya masih berusaha menjual Sienta meskipun peminatnya kian menurun.
Baca juga: Ada Sienta Versi Baru, Cuma Muat 5 Penumpang |
"Ada sih beberapa konsumen kecewa Honda Freed baru tidak kita bawa. Tapi kita nilai sampai sekarang belum ada benefit untuk konsumennya dari sisi harga, kapasitas, dan sebagainya," tambah Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy. (dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?