Daripada Beli LCGC, Orang Indonesia Lebih Pilih Motor

Daripada Beli LCGC, Orang Indonesia Lebih Pilih Motor

Dina Rayanti - detikOto
Rabu, 16 Jan 2019 07:28 WIB
LCGC Toyota Agya. Foto: Toyota
Jakarta - Penjualan mobil murah alias Low Cost Green Car (LCGC) di Indonesia sepanjang tahun 2018 menurun. Padahal sebelumnya LCGC pernah disebut mengerikan karena hampir menyamai mobil MPV yang selama ini mendominasi di Tanah Air.

Daripada membeli mobil murah, orang Indonesia lebih memilih memboyong sepeda motor ke garasi rumah.

"Ada tren baru yang pengaruhi otomotif itu adalah industri motor, kendaraan roda dua agresif," tutur Executive General Manager PT Toyota Astra Motor Fransiscus Soerjopranoto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Ramainya peluncuran motor-motor baru disebut Soerjo mengubah pikiran orang RI yang ingin naik kelas.

"Kalau roda dua agresif mereka yang mau pindah ke kendaraan entry mulai menahan. Karena kalau mereka ingin punya mobil sekarang udah banyak ride sharing seperti taksi online, itu mengubah indutri otomotif jadi orang nggak usah beli mobil," sebut Soerjo.



"Misalnya mau ke kondangan, dulu ada taksi kan kelihatan naik kendaraan umum kalau taksi online nggak kelihatan, kayak mobil pribadi. Buat dia nggak masalah karena tidak butuh investasi. Spending uangnya buat motor, motornya yang paling baru jadi itu alasannya LCGC turun," sambungnya.

Mobil-mobil LCGC pada periode Januari-Oktober 2018 totalnya terjual sebanyak 181.000 unit sedangkan tahun 2017 jumlahnya 199.000 unit.


Daripada Beli LCGC, Orang Indonesia Lebih Pilih Motor
(dry/rgr)

Hide Ads