Pelanggan yang Belum Bayar Kabur, Tukang Cuci Mobil Ini Pasrah

Pelanggan yang Belum Bayar Kabur, Tukang Cuci Mobil Ini Pasrah

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 11 Jan 2019 10:56 WIB
Cuci mobil. Foto: Thinkstock
Jakarta - Baru-baru ini kisah haru terjadi di Malaysia, seorang ayah yang berprofesi menawarkan jasa cuci mobil di Padang Jawa, Syah Alam, Malaysia mengisahkan pengalaman pahitnya saat ditinggal kabur pelanggan ketika mobilnya sudah dicuci bersih.

Menurut sebuah wawancara oleh mStar, sang ayah bernama Sukumaran Sanmugam, 40, telah mencuci mobil di jalanan sejak dua tahun lalu. Penghasilan hariannya semata-mata tergantung pada kemurahan hati pelanggannya karena ia tidak pernah menetapkan harga untuk layanan cuci mobilnya.

Dia menambahkan bahwa pekerjaannya juga tergantung pada cuaca karena dia tidak akan dapat bekerja jika hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Saya tidak pernah menetapkan harga tetap. Saya akan menerima jumlah pembayaran berapa pun yang dengan senang hati akan diberikan oleh pelanggan kepada saya. Namun, tidak mudah bagi saya untuk mendapatkan pelanggan karena ada banyak layanan cuci mobil," kata Sukumaran.

Kisah ini menjadi viral oleh seorang warganet yang membagikannya ke jejaring Facebook pada Selasa (07/01/2019), Adi W. Akmal. Dia menuturkan lelaki ini rela bekerja keras sebagai tukang cuci jalanan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membelikan buku sekolah anak tertuanya yang masih duduk di sekolah dasar.

Karena penghasilannya tidak konsisten, ia bahkan akan menerima jika pelanggan hanya bersedia membayarnya 1 ringgit (sekitar Rp 3.500) untuk cuci mobil.

"Seorang pelanggan pernah berkata dia akan membayar saya 1 ringgit Malaysia. Saya setuju dan mulai mencuci mobilnya. Ketika saya selesai, dia menyalakan mesinnya dan pergi tanpa membayar," kata Sukumaran.



Dia kemudian mengatakan kejadian itu tidak terlalu penting baginya karena dia percaya ada orang-orang tulus di luar sana.

Sementara itu, putrinya yang berusia 12 tahun, Shariminy selalu membantu ayahnya mencuci mobil setelah jam sekolah untuk mengurangi bebannya.

"Sebagai yang tertua, saya mencoba setidaknya membantu ayah saya sebanyak yang saya bisa. Saya akan membantunya mengeringkan mobil begitu selesai mencuci," kata Shariminy.

Dia menambahkan bahwa ayahnya terlibat dalam kecelakaan dua tahun lalu, yang menyebabkan dia tidak mampu melakukan pekerjaan berat. (riar/rgr)

Hide Ads