Hati-hati! Ban Biasa Dipasang di Mobil Listrik Lebih Cepat Aus 30%

Hati-hati! Ban Biasa Dipasang di Mobil Listrik Lebih Cepat Aus 30%

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Senin, 07 Jan 2019 12:36 WIB
Foto: Ridwan Arifin
Jakarta - Produsen mobil tengah menyiapkan kendaraan listrik untuk masa depan. Berbagai komponen pasti kena getahnya, tak terkecuali untuk ban. Rupanya jika ban standar dipasang ke mobil listrik, ban lebih cepat aus sampai 30 persen lho!

Mengapa? Karena mayoritas mobil listrik memiliki torsi besar yang biasanya akan dipacu sejak awal akselerasi sehingga akan berpengaruh pada tingkat keausan
telapak ban. Karena itulah produsen ban sekarang mulai mengembangkan ban untuk mobil listrik.

Goodyear misalnya menghadirkan Electric Drive Technology pada ban tipe EfficientGrip Performance. Saat ini, ban Goodyear EfficientGrip Performance Electric Drive Technology tengah ditawarkan kepada produsen mobil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ban mobil listrik, ban memiliki struktur khusus sehingga lebih senyapBan mobil listrik, ban memiliki struktur khusus sehingga lebih senyap Foto: Goodyear


"Jadi kami membuat ban lebih durable jadi Anda bisa mendapatkan mileage yang sama dengan ban sebelumnya," ujar Vice President Chief Marketing Officer Goodyear Eropa Mike Rytokoski.

Alasan kedua bobot mobil listrik lebih berat dari mobil konvensional. Karena itu ban mobil listrik harus lebih kuat strukturnya untuk mendukung bobot kendaraan yang lebih besar. Ban mobil listrik juga harus memiliki rolling resistance (hambatan meluncur atau gulir) yang lebih rendah, jadi mobil listrik memiliki daya tempuh yang lebih jauh, tak perlu sering-sering ngecas baterai.



Indonesia sendiri berencana menurunkan emisi gas buang kendaraan sebesar 29% pada tahun 2030. Hal ini didukung oleh rencana Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) tentang kendaraan listrik.

Kementerian terkait, Perindustrian dan LIPI juga telah membuat strategi Triple Helix - yang menggabungkan kebutuhan antara pemerintah, asosiasi industri dan akademisi - dimana Pemerintah berusaha untuk melindungi pasar dengan tenaga motor listrik 75KWh ke bawah supaya tak disentuh pihak asing.

Secara global, perkiraan jumlah kendaraan listrik dunia akan meningkat menjadi 10 juta unit pada 2020 (saat ini sekitar 4 juta unit) dan Indonesia akan menjadi bagian dari pertumbuhan industri kendaraan listrik dunia.



Sekalipun mungkin peran serta Indonesia masih kecil tetapi tidak berarti hanya akan menjadi penonton dan pengguna. Salah satunya adalah Urban Genetri Suryo U.E.V 06, mobil pemenang hasil rakitan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang pada Kontes Mobil Hemat Listrik di Padang 2018 lalu yang mampu memecahkan rekor kwh Asia dan dunia, dengan capaian 335,09 kwh konsumsi listriknya.

Goodyear Indonesia dalam siaran pers mengatakan mereka mendorong capaian karya anak bangsa di bidang reka teknologi kendaraan mobil listrik dengan mendukung perakitan BLITS, kendaraan listrik hasil karya Universitas Budi Luhur Jakarta dan Institut Teknologi Surabaya (ITS) pada 2018 lalu. (ddn/rgr)

Hide Ads