Yang terbaru, BMW Group Indonesia memboyong BMW i8 Roadster ke Tanah Air. Tak sekadar dipamerkan, mobil itu juga dijual untuk memenuhi permintaan konsumen Indonesia yang menginginkan mobil sport ramah lingkungan. detikOto sendiri berkesempatan untuk menjajal langsung i8 Roadster berkeliling jalanan Ibu Kota. Seperti apa sensasinya?
1. Desain Eksterior
Foto: Ari Saputra
|
Saat atap dibuka, soft-top BMW i8 Roadster melipat seluruhnya ke ujung belakang kendaraan. Mekanisme unik memungkinkan soft-top terlipat dengan tegak lurus, sehingga menghemat penggunaan ruang dan ciptakan sekitar 100 liter ruang penyimpanan tambahan di belakang kursi.
Atap terbuka dan tertutup secara elektris dengan hanya dalam waktu 15 detik, pada kecepatan kendaraan maksimal 50 km/jam. Saat atap terbuka, jendela belakang naik sekitar 30 mm untuk menghalau angin dan menambah kenyamanan pengguna.
Kendaraan atap terbuka dengan dua-kursi ini dilengkapi pintu frameless gullwing dengan desain terbaru. Pintu terbuat dari CFRP dengan bagian luar terbuat dari aluminium, sementara bingkai kaca depan seluruhnya terbuat dari CFRP.
Penggunaan bahan yang sangat kuat dan teknologi inovatif, memaksimalkan perlindungan bagi penumpang bahkan pada saat kendaraan terguling. CFRP juga digunakan untuk memproduksi side skirts. Bobot bersih kendaraan BMW i8 Roadster hanya 1.595 kg, angka yang sangat rendah untuk kendaraan di segmennya.
2. Desain Interior
Foto: Pradita Utama
|
Shift pedal pun tersemat di belakang setir, semakin membuat i8 Roadster tampil sporty laiknya mobil mewah. Fitur lainnya adalah tampilan instrumen multifungsi, Driving Assistant termasuk Surround View, BMW Display Key dan Navigation System Professional.
BMW i8 Roadster juga dilengkapi dengan BMW Head-Up Display yang beralih ke tampilan sport yang menambahkan display RPM, Indikator Gear serta Optimum Shift Indicator saat mode SPORT diaktifkan.
Foto: Ari Saputra
|
BMW i8 Roadster juga dapat digerakkan dengan listrik murni - dari posisi diam hingga kecepatan 105 km/jam, naik dari 70 km/jam dari BMW i8. Mesin pembakaran hanya akan digunakan pada kecepatan tinggi. Dengan menekan tombol eDrive memungkinkan kendaraan berakselerasi hingga 120 km/jam dengan listrik murni, dan jarak tempuh hingga 53 km.
Mesin BMW i8 Roadster juga alami peningkatan. Mesin bensin 3-silinder BMW TwinPower Turbo mampu hasilkan output maksimum 231 hp dengan kapasitas mesin 1.5 liter dan torsi puncak 320 Nm. Suara mesin BMW i8 Roadster juga terdengar lebih sporty, lengkap dengan filter exhaust yang dipasang untuk mengurangi emisi gas buang.
Kombinasi BMW TwinPower Turbo dan teknologi BMW eDrive mampu menghasilkan tenaga maksimal 374 hp. Akselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam 4,6 detik. Kecepatan maksimum dibatasi secara elektronik pada 250 km/jam. Konsumsi bahan bakar gabungan, sebagaimana yang dihitung dalam siklus pengujian Uni Eropa untuk kendaraan plug-in hybrid, adalah 47.6 km/l, ditambah 14.5 kWh energi listrik per 100 km. Sedangkan, emisi CO2 bensin adalah 46 gram/km.
Tenaga motor listrik dari BMW i8 Roadster ditransmisikan ke roda depan, sementara penggerak mesin ditransmisikan ke roda belakang, sehingga hasilkan sistem all-wheel-drive khas kendaraan plug-in hybrid.
4. Performa
Foto: Pradita Utama
|
Berikut detikOto tulis apa saja kekurangan dan kelebihan BMW i8 Roadster.
Plus:
Otolovers yang hobi membejek gas, i8 Roadster sangat cocok untuk dikendarai. Terlebih jika jalannya memadai. detikOto sendiri sempat menjajalnya sendiri, saat menginjak gas dalam-dalam mobil sangat responsif dan asyik dikendalikan.
Apalagi saat menggunakan tenaga listrik sepenuhnya, sudah tenaganya besar tak bersuara bising seperti mobil sport pada umumnya. Ditambah lagi desain elegan dengan atapnya yang bisa terbuka membuat Otolovers yang mengendarainya pede.
Minus:
Namun tak bersuaranya i8 Roadster ketika tenaga listrik digunakan sepenuhnya justru menjadi bahaya tersendiri saat dikendarai di jalan raya. Otolovers bisa sering-sering mengklakson agar pengguna jalan di sekitar menyadari ada kendaraan yang lewat. BMW sendiri menambahkan speaker suara motor listrik agar ketika berjalan mobil tetap mengeluarkan suara walaupun kecil.
Minimnya infrastruktur pengecasan juga menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik mobil Plug-in hybrid. Untungnya i8 Roadster termasuk mobil hybrid, Otolovers tak perlu khawatir ketika tenaga listriknya habis karena bisa menggunakan mesin berbahan bakar bensin.
Komentar Terbanyak
Begini Pengakuan Polisi Sopir Rantis yang Lindas Affan Kurniawan
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali