Cara Aman Jadi Penumpang Sepeda Motor

Cara Aman Jadi Penumpang Sepeda Motor

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 17 Des 2018 09:38 WIB
Bonceng motor. Foto: 20detik
Jakarta - Menjadi boncengers motor atau penumpang tidak asal naik saja, beberapa hal juga perlu diperhatikan untuk keselamatan bersama. Tak jarang, masih ditemukan penumpang yang memegang behel motor saat dibonceng, amankah gaya pembonceng seperti ini?

Instruktur Safety Riding Astra Honda Motor Hendrik Ferianto mengatakan berpegangan pada behel saat dibonceng motor sebenarnya tidak dilarang namun ia tetap tidak menyarankan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau soal megang behel belakang sebenarnya itu aman-aman aja, tapi ada efek negatifnya, kita tidak melarang tapi tidak menyarankan, yang kita sarankan adalah berpelukan atau memegang pinggang dari si pengendara," ungkap Hendrik saat dihubungi detikOto.

Hal itu tidak direkomendasikan sebab titik berat antara boncenger dan biker mengurangi keseimbangan motor, terlebih dalam kecepatan tinggi.

"Efeknya adalah sama seperti kita memakai box motor, kalau pakai box motor pada dasarnya titik berat sepeda motor itu di tengah, kalau kita megang behel belakang titik berat motor jadi terbagi, belakang sama tengah," kata Hendrik.

"Makanya kalau kita bawa motor dengan box yang ada isinya, saat menikung setang kemudi kita agak sedikit terasa goyang, karena titik berat sepeda motornya tidak berada di satu titik," ungkap Hendrik.

"Kalau pegang belakang (behel) berati kan tubuh bagian atas dipindahkan ke belakang karena berat bertumpu di tangan, itu bisa ganggu keseimbangan, tapi kalau dibilang aman ya aman, tapi ada efek negatifnya motor agak sedikit goyang saat bermanuver di kecepatan tinggi," sambung Hendrik.



Lantas bagaimana posisi pebonceng yang lebih aman? Hendrik sebagai instruktur safety riding mengatakan bahwa sewaktu berboncengan disarankan berpelukan atau berpegangan dengan pengendara agar menyatukan distribusi bobot yang akhirnya memaksimalkan keseimbangan.

"Kalau boncengan itu disarankan berpelukan, tujuannya supaya pengendara dan si pebonceng menjadi satu kesatuan," ungkap Hendrik.

"Kalau bukan suami istri, konsen pertamanya yang terpenting si pebonceng harus mengikuti arah belok dari motor, jadi kalau motor belok kiri peboncengnya jangan ke arah sebaliknya," ungkap Hendrik.

Hendrik menambahkan agar pandangan tetap ke depan dan posisi tangan berada di atas paha, dengan kondisi kaki agak menjepit tubuh si pengendara. "Memang jepit pengendara lebih ke aerodinamis, nggak signifikan di kecepatan rendah, kalau kecepatan tinggi baru terasa," ungkap Hendrik.

"Kemudian tangan si pebonceng bisa taruh di paha, dan pebonceng itu nggak boleh main handphone, karena kita harus siap dan fokus dalam kondisi apa pun," ungkap Hendrik.

Hendrik juga menceritakan di luar negeri sudah di jual produk seperti sabuk tinju untuk membantu penumpang berpegangan ketika dibonceng motor.

"Atau memakai sabuk pebonceng, itu di luar negeri sudah ada sabuk khusus untuk pegangan pebonceng," ungkap Hendrik.


tonton juga video 'Tips Motoran Aman Bersama Anak':

[Gambas:Video 20detik]

Cara Aman Jadi Penumpang Sepeda Motor
(riar/rgr)

Hide Ads