Tuduhan lain yang dialamatkan pada Ghosn adalah menggunakan uang perusahaan untuk membeli berbagai properti di berbagai negara. Menurut laporan NHK, Nissan menyediakan Ghosn rumah di Rio De Janeiro, Beirut, Paris dan Amsterdam. Penyelidik Jepang pun menduga Ghosn mengantongi uang yang harusnya diberikan pada eksekutif Nissan lainnya.
Ghosn sendiri belum bisa dimintai pendapat atau komentar soal tudingan yang dialamatkan pada dirinya. Mendapatkan julukan 'Le Cost Killer' di Perancis, Ghosn memulai karirnya di perusahaan pembuat ban Michelin yang mana ia ditempatkan di Brasil. Di sana dengan cepat dia dipromosikan dan mendapatkan reputasi untuk membalikkan operasi Michelin di Amerika Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepak terjang Ghosn di Nissan membuatnya bak pahlawan di negeri sakura. Bahkan di Jepang ada manga dan anime yang mengkisahkan sosok Ghosn sebagai pengusaha ramah tamah yang giat bekerja.
"Seorang atasan harus 100 persen bebas bertindak dan 100 persen bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Saya tidak pernah mentoleransi setiap keraguan dari prinsip itu, saya tidak akan pernah menerima gangguan apa pun," ujar Ghosn pada suatu kesempatan seperti dilansir dari Japan Times.
Melintasi perbatasan tidak pernah menjadi masalah bagi Ghosn yang berusia 64 tahun. Di fasih berbahasa Portugis, Spanyol, Italia, Prancis, dan Inggris. Selama bekerja di Nissan pun Ghosn juga sudah mempelajari bahasa Jepang.
Ghosn lahir di Brasil pada 9 Maret 1954 dari orang tua berkebangsaan Lebanon. Konon katanya pada usia 5 tahun dia mampu membedakan jenis mobil hanya dengan suara klaksonnya. Pada usia 6 tahun Ghosn tinggal di ibu kota Lebanon, Beirut bersama ibunya dan mengenyam pendidikan menengah di sana. Ghosn melanjutkan pendidikan akademisnya ke sekolah paling elit di Prancis. Salah satunya adalah Polytechnique Engineering University.
Setelah mengembalikan Renault dan Nissan dari keterpurukan, ia segera memburu pengembangan mobil listrik yang mana menjadi salah satu yang pertama di industri otomotif.
Meskipun sibuk dengan pekerjaan, Carlos Ghosn tidak pernah kehilangan waktu untuk keluarganya. "Saya tidak membawa pekerjaan saya ke rumah. Pada akhir pekan saya menghabiskan waktu bermain bersama keluarga dan 4 orang anak saya," ungkapnya pada Fortune Magazine beberapa waktu lalu.
Ghosn juga mengatakan dengan menghabiskan waktu bersama keluarga pada akhir pekan, dia mendapatkan energi dan ide baru untuk memulai hari Senin. "Ketika saya berangkat kerja pada hari senin, saya datang dengan ide bagus sebagai hasil dari tenaga yang sudah terisi kembali," ujarnya.
Banyak kalangan yang menyayangkan penangkapan Ghosn ini karena memperburuk citra pribadi Ghosn yang mentereng selama puluhan tahun.
(rip/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?