Malaysia Ajak Jerman Ikutan Buat Mobil Nasional Barunya

Malaysia Ajak Jerman Ikutan Buat Mobil Nasional Barunya

Dina Rayanti - detikOto
Jumat, 26 Okt 2018 07:58 WIB
Foto: Dina Rayanti
Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menganggap Malaysia tak lagi punya mobil nasional sejak 49,9 persen saham Proton dijual ke produsen mobil China Geely.

Itulah yang membuat Mahathir dikabarkan ingin membuat mobil nasional keduanya. Demi memuluskan jalan pembuatan mobil nasional keduanya, pemerintah Malaysia membuka pintu lebar ke para pabrikan otomotif Jerman untuk turut berpartisipasi dalam mobil nasional jilid dua ini.


Dilaporkan Bernama, Junat (26/10/2018), Menteri Perdagangan Industri dan Perdagangan Internasional Malaysia Ong Kian Ming menyebut banyak pabrikan Jerman yang merakit mobilnya di negeri jiran dengan menggunakan banyak kandungan lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau pabrikan Jerman tertarik untuk mengambil kesempatan mengembankan mobil nasional terbaru, kami sangat terbuka untuk menerima proposal tersebut," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Jerman untuk Malaysia Nikolaus Graf Lambsdorff pun mengatakan mobil-mobil Jerman sudah sangat familiar dengan warga Malaysia.

"Empat pabrikan Jerman berharap bisa melebarkan sayap bisnisnya dan menambah produksi mobil di Malaysia. Mereka sangat aktif di sini dan tidak hanya menyasar ke pasar Malaysia namun juga ke negara-negara tetangga di sekitar Malaysia," ujar Nikolaus.

Hingga saat ini belum diketahui apakah Malaysia sudah mendapat kerja sama untuk membangun mobil nasional terbarunya. Yang jelas Nikolaus mengatakan belum ada satu pabrikan Jerman yang mengajukan penawaran ke pihak pemerintah.


Mobil nasional terbaru Malaysia ini menurut ahli otomotif yang juga CEO Malaysia Automotive Institute Datuk Madani Sahari dibuat bukan hanya untuk menari ketenaran saja melainkan juga memacu pengembangan teknologi di Mlaaysia agar semakin maju lagi.

Proyek mobil nasional terbaru Malaysia ini sebenarnya tidak didukung sepenuhnya oleh masyarakatnya. Salah satunya karena pasar mobil di Malaysia tak menjual mobil sampai sejuta unit per tahunnya. (dry/ddn)

Hide Ads