Penggagas Esemka Ditinggal Proyek Esemka

Penggagas Esemka Ditinggal Proyek Esemka

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 24 Okt 2018 15:18 WIB
Mobil Esemka dipamerkan di Kantor Mendiknas 20 Mei 2009. Foto: dok detikOto
Jakarta - Nama bakal mobil nasional Indonesia, Esemka, kembali muncul. Disebutkan, Esemka segera diproduksi massal di Indonesia. Bahkan, Esemka sudah mendaftarkan delapan mobilnya ke pemerintah sehingga sudah mendapat izin untuk produksi massal.

Di balik nama Esemka yang selama ini ramai dibicarakan, penggagasnya adalah Sukiyat. Sukiyat yang merupakan pemilik dari bengkel 'Kiat Motor', Klaten, Jawa Tengah bisa dibilang adalah rahim dari Kiat Esemka pertama kali.

Sukiyat pada awalnya membantu anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) membuat mobil dengan tujuan utama untuk mentransfer ilmu. "Saya yang membuat, tujuannnya mentransfer ilmu. Transfer ilmu supaya anak SMK itu mandiri, optimis untuk membanggakan bahwa dia bisa," kata Sukiyat kepada detikOto melalui sambungan telepon, Rabu (24/10/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sukiyat juga telah membuat 9 unit prototipe mobil Esemka yang sekarang tersimpan di Solo dan Klaten. Dulu, belum ada nama mobil seperti Garuda I, Rajawali, Digdaya dan sebagainya di prototipe mobil Esemka buatannya. Menurut Sukiyat, kesembilan unit prototipe mobil Esemka itu namanya cuma Kiat Esemka.

"Sembilan unit ada pick up, double cabin, SUV. Semua namanya Kiat Esemka," cerita Sukiyat.

Kini, nama Esemka kembali bergema. Sukiyat sebagai penggagas mobil Esemka tersebut mengaku tidak terlibat dengan proyek Esemka saat ini.

"Saya tidak tahu-menahu (soal Esemka saat ini yang kabarnya siap diproduksi massal). Saya sudah fokus ke AMMDes (Alat Mekanis Multiguna Pedesaan/mobil desa). Saya dengan mobil Esemka ini saya tidak ikut-ikut. Saya Pak Kiyat betul sebagai inisator (mobil Esemka), kalau di tahap industri saya tidak dimintai izin, tidak dimintai keterangan untuk bikin, dan siapa yang industri (yang memproduksi Esemka) saya juga tidak tahu," kata Sukiyat.

Sukiyat (kanan) Penggagas Mobil Esemka kini tidak lagi terlibat di proyek mobil Esemka. Kini, Sukiyat fokus pada mobil pedesaan. Sukiyat (kanan mengenakan kemeja putih) Penggagas Mobil Esemka kini tidak lagi terlibat di proyek mobil Esemka. Kini, Sukiyat fokus pada mobil pedesaan. Foto: Dok. Sukiyat


Menurut Sukiyat, dalam membuat mobil itu dilibatkan tiga pihak, ada inisiator, investor, dan industri yang memproduksinya. Sukiyat mengaku hanya sebagai inisiator, soal investor dan industri yang memproduksi mobil dia tidak mengetahuinya.

"Kalau mobil Esemka sekarang, Pak Kiyat memang inisiator. (Sebagai) inisiator tidak pernah dihubungi, masak kita yang hubungi mereka. Dan sekarang saya fokus di AMMDes. Ini yang terwujud. Saya di AMMDes ini untuk membuktikan bahwa Pak Kiyat ini bisa, tidak omong kosong," sebut Sukiyat.



Kata Sukiyat, sampai saat ini tidak ada yang menghubunginya untuk terlibat dalam proyek mobil Esemka. "Ditanya aja tidak kok. Saya tidak dikontak. Tanyakan kepada mereka (industri yang memproduksi Esemka)," katanya.

Namun, Sukiyat tidak mempermasalahkan kalau ia tidak dilibatkan dalam proyek mobil Esemka saat ini. Sukiyat mempersilakan kepada industri untuk memproduksi mobil tersebut.

"Silakan diproduksi, dan kalau diproduksi silakan yang bertanggung jawab siapa yang produksi," ujarnya. (rgr/lth)

Hide Ads