Israel Larang Mobil Diesel dan Bensin Tahun 2030

Israel Larang Mobil Diesel dan Bensin Tahun 2030

Rizki Pratama - detikOto
Selasa, 16 Okt 2018 09:37 WIB
Mobil listrik. Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Israel dan petroleum memang tidak pernah bisa akur, oleh karena itu negara Timur Tengah ini sedang mempersiapkan untuk mengakhiri hubungan tersebut sepenuhnya.

Berdasarkan laporan dari Reuters, Departmen Energi Israel telah mengungkapkan rencana untuk menghapuskan penjualan kendaraan bensin dan diesel baru pada tahun 2030. Untuk mencapai hal tersebut pemerintah setempat akan memberikan insentif kendaraan berbahan bakar listrik dan gas.

"Mulai tahun 2030 kami tidak akan mengizinkan lagi impor kendaraan bensin dan diesel. Kami siap mendorong dan mendanai pembuatan lebih dari 2.000 stasiun pengisian (listrik) baru di seluruh negeri, pemerintah juga akan mengurangi pajak pada mobil listrik hingga hampir nol, sehingga mereka akan jauh lebih murah," ujar Menteri Energi Israel, Dr. Yuval Steinitz kepada Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Seperti yang kita ingat, Israel adalah landasan dan basis dari Project Better Place yang memprakarsai pembangunan puluhan stasiun pertukaran baterai dan pengisi daya di seluruh negara kecil. Renault telah setuju dan menandatangani rencana untuk memasok kendaraan listrik Fluence ZE, tetapi sementara perjanjian tersebut itu akhirnya ditangguhkan karena masalah kendaraan berpenggerak listrik telah semakin serius.

Keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil sangat besar di beberapa negara di kawasan itu tanpa deposit minyak bumi yang signifikan dikarenakan negara tetangga yang memusuhi Israel tidak ingin menjual minyak mereka. Mengimpor bensin dan solar dari negara lain menyebabkan harga bahan bakar di sana melambung tinggi.



Berdasarkan data yang diterbitkan Bloomberg, satu galon bensin di Israel dihargai 7,08 dolar, dua kali lipat lebih besar dari harga rata-rata di Amerika Serikat 3,15 dolar. Harga bensin di Israel hanya sedikit lebih murah dibanding negara Eropa seperti Denmark 7,20 dolar, Yunani 7,25 dolar, Belanda 7,31 dolar, dan Norwegia 7,66 dolar. Sedangkan Mesir, negara tetangga Israel hanya memerlukan 1,64 dolar untuk setiap satu galon bensin.

Meskipun Israel kekurangan bahan bakar fosil ditutupi oleh deposit gas alam yang besar. Energi tersebut mulai ditemukan dalam beberapa tahun terakhir di lepas pantai Mediterania negara itu. Gas alam menghasilkan pembakaran yang lebih bersih dan tersedia dalam pasokan yang lebih besar. Pemerintah negara Israel telah mensosialisasikan penggunaannya termasuk ketersediaannya di pompa bensin dan konversi pembangkit listrik.

Rencana Steinitz menggunakan mobil, bus, dan truk listrik atau gas alam terkompresi akan dijalankan jika disetujui oleh Knesset (badan legislatif nasional Israel) akhir tahun ini.




Tonton juga 'Pembuktian Suzuki Ertiga Diesel Hybrid':

[Gambas:Video 20detik]

(rgr/ddn)

Hide Ads