Jangan Salah, Ini Cara Tolong Korban Kecelakaan

Jangan Salah, Ini Cara Tolong Korban Kecelakaan

Rizki Pratama - detikOto
Selasa, 16 Okt 2018 07:11 WIB
kecelakaan motor. Foto: Edi Wahyono
Jakarta - Dalam lalu lintas transportasi ada banyak kemungkinan yang menjadi faktor terjadinya sebuah kecelakaan. Baik dari kelalaian pengendara sendiri juga pengendara lain. Korban kecelakaan lalu lintas cenderung mengalami luka yang besar, tapi jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat mungkin bisa diminimalisir.

Orang yang sering beraktivitas di jalanan memiliki banyak kemungkinan untuk mendapati pengendara lain yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Alangkah baiknya sesama pengguna jalan atau Anda kebetulan berada di lokasi tersebut melakukan pertolongan supaya tidak terjadi hal yang lebih buruk.

Ada baiknya Anda memahami dan melakukan tindakan yang tepat untuk menolong korban kecelakaan lalu lintas. Untuk kecelakaan yang tidak terlalu serius tindakan pertama yang harus dilakukan adalah memastikan korban bisa bangun atau tidak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Coba dudukkan korban, ajak bicara, lihat mata dan ukur nadinya," ujar dr Agung Wicaksono yang merupakan salah satu anggota MedDocs and Friends Indonesia. "Jika korban sudah bisa melakukan hal tadi, itu sudah aman," tambahnya.

Jika hal tadi sudah dilakukan, angkat kaki korban kecelakaan sedikit agak lebih tinggi dari kepala supaya tidak shock. "Mengangkat kaki itu dilakukan setelah memastikan kaki tidak patah atau cedera yang parah," kata dr Agung.

Kalau korban terkapar dan terlihat tidak berdaya, bukalah kaca helm. Jangan membuka helmnya kalau belum bisa memastikan kondisi leher atau kepala si korban baik-baik saja.

Setelah melakukan hal tersebut mintalah kepada korban untuk tidak bergerak dulu dan yakinkan tidak terpapar matahari langsung. Pastikan lagi korban masih dalam keadaan sadar atau tidak, dan tanyakan apa yang sakit dan dirasakan. Sebelum melakukan evakuasi pastikan tidak ada organ yang patah. Selanjutnya kondisikan kepala dan leher korban untuk tidak digerakkan.



"Raba leher kalau dia kesakitan dan kita tidak bisa mendiagnosa sakitnya, kita asumsikan patah leher dulu," ujar dr Agung.

Untuk menghindari gerakan dari kepala leher lakukan stabilisasi, berikan ganjal di leher kepala supaya tidak bergerak. "Lalu kita cek kaki dan tangan apakah ada yang patah atau nyeri, nyeri belum tentu patah tapi kita asumsikan patah dulu. Setelah diperiksa baru lakukan mobilisasi. Di saat kita yakin stabil saat evakuasi pastikan leher tidak boleh bergerak. Lalu bisa aman dibawa ke sarana kesehatan terdekat," ucap dr Agung.

Sedangkan untuk kondisi kritis atau serius, dr Errawan yang juga Pembina dari MedDocs and Friends Indonesia memberikan anjuran kepada Anda yang ingin menolong korban kecelakaan. Ada tiga hal yang harus dilakukan untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan yang serius.

"Pertama adalah saluran napas, pastikan napas tidak tersumbat akibat pendarahan atau karena posisi kepala yang tidak lurus. Satu-satunya cara bisa disedot menggunakan sedotan minuman supaya tidak terjadi pendarahan lebih banyak. Kedua, pernapasan harus dibantu apakah dengan mouth to mouth kalau perlu dengan sapu tangan dan dibarengi dengan teknik resusitasi jantung paru. Ketiga pastikan sirkulasi kalau ada pendarahan yang harus dihentikan. Untuk orang awam jangan diikat terlalu kencang karena akan mematikan aliran darah ke organ lain sehingga berakibat matinya organ lain dan harus dilakukan amputasi. Sebaiknya berikan sedikit bantalan seperti sapu tangan baru diikat dan jangan terlalu kencang," papar dr Errawan.

Dokter Errawan juga mengingatkan untuk jangan mengakibatkan cedera yang lebih parah terhadap korban kecelakaan. "Prinsipnya adalah firstly do no harm, jangan sampai semakin memperparah kondisi korban jadi perlu hati-hati dalam memberikan pertolongan dan mengevakuasi korban kecelakaan hingga mendapat pertolongan ahli," pungkas dr Errawan.




Tonton juga 'Jangan Asal Angkat Korban Kecelakaan, Ini Tekniknya!':

[Gambas:Video 20detik]

(rgr/ddn)

Hide Ads