"Total unit itu hampir 600 ribu lebih kita punya recall sejak tahun 2002 kalau nggak salah, pencapaian kita sekarang sudah mencapai 52 persen," ungkap Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy saat acara "All New Honda Brio Handover Ceremony" di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, Sabtu (13/10/2018) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bagi kita recall itu bukan tantangan, tetapi memang sebuah tanggung jawab," ungkap Jonfis.
Ia menguraikan percepatan arus informasi recall juga turut dilakukan dengan beragam cara. "Pendekatannya banyak, mulai dari bantuan rekan-rekan media, kedua kita banyak mengirim e-mail direct kepada konsumen kita, kita juga lewat SMS," urainya.
Baca juga: Mobil Kena Recall? Langsung Bawa ke Bengkel |
"Kita juga kejar perbaikan di mobil bekas, seperti di pasar mobil Kemayoran juga kita samperin, buat posko di pom bensin, serta kerja sama dengan komunitas," tambahnya.
Sejauh ini Honda merecall mobilnya kebanyakan karena masalah pada inflator airbag. Kampanye penarikan kembali (recall) untuk penggantian airbag inflator dilakukan sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya keadaan di mana airbag mungkin mengembang secara berlebih (over deployment) akibat tekanan gas yang berlebihan dalam komponen airbag inflator, sehingga berpotensi membahayakan penumpang depan dan/atau pengemudi pada saat terjadi kecelakaan. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?