Kemenperin Mencatat Belum Ada Pemain LCGC Baru

Jakarta - Program mobil murah hemat energi atau biasa dikenal LCGC (Low Cost Green Car) bisa dibilang sukses. Dalam lima tahun penerapan, rata-rata kontribusi mobil LCGC dari total penjualan kendaraan roda empat di Indonesia stabil dan cenderung meningkat hingga 23 persen pada 2017.

Namun Kementerian Perindustrian (Kemenperin) lewat Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (Ditjen ILMATE), Putu Juli Ardika mengatakan belum ada pemain baru di program LCGC. Sampai sekarang produsen yang terdaftar masih Toyota, Daihatsu, Honda, Suzuki, serta Datsun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum, belum ada peserta yang benar-benar baru di program LCGC," ungkap Putu kepada detikOto di Gedung Kementerian Perindustrian RI, Jakarta.

"Saat ini yang kita terima hanya registrasi ulang dari peserta lama," tambahnya.

Namun pihak Kemenperin mengantisipasi atas kedatangan produsen otomotif baru yang ingin mendaftarkan diri ke program LCGC. Sebab, beberapa waktu lalu Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi sempat memaparkan bahwa akan ada merek otomotif baru yang akan hadir di Indonesia, salah satunya adalah dari Rusia atau China.

"Setahu saya, untuk tahun ini belum ada (produsen otomotif baru) yang masuk. Tahun depan masih ada potensi, ada komunikasinya (yang sudah dijalankan). Data-datanya saya tidak pegang, tapi ada indikasi bahwa brand China dan Rusia mencoba masuk," ungkap Nangoi waktu itu.

"Sekarang kita sedang banyak mendiskusikan bagaimana bila ada pendatang baru yang ingin masuk ke program LCGC seperti formulasinya seperti apa, kebijakannya ada yang berbeda atau tidak, dan lain sebagainya. Tapi minimal, dia akan mendapatkan penugasan sebagaimana peserta lain yakni harus mengembangkan komponen utama kendaraan serta memenuhi presentase lokalisasi komponennya," tanggap Putu. (ruk/lth)