Royal Enfield lebih berfokus kepada motor kelas menengah. Maksudnya motor dengan mesin 250 cc sampai 750 cc. Merek motor Inggris yang sekarang dibesarkan perusahaan India itu tak ingin bermain di segmen motor kecil atau motor besar.
"Di Royal Enfield, kami sangat percaya bahwa ada jarak di kelas motor menengah di dunia. Orang-orang lebih banyak berpikir di segmen motor besar, dan sudah banyak sekali di motor besar. Tidak ada yang kepikiran bermain di kelas menengah. Jadi saya pikir, kami harus isi jarak tersebut," kata CEO Royal Enfield, Siddharta Lal, ditemui di Santa Cruz, California, Amerika Serikat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siddharta menyebut, Royal Enfield juga punya sejarah panjang. Menurutnya, motor ini merupakan merek motor tertua yang masih diproduksi massal di dunia. Pertumbuhannya cukup signifikan, kata Siddharta.
"Tahun 2009 kami hanya menjual 30.000-32.000 unit, tahun 2010 kami menjual 50.000 unit. Dan tahun lalu kami memproduksi dan menjual 820.000 motor," sebut Siddharta.
"Itu adalah peningkatan 16 kali lipat hanya dalam 7 tahun," lanjutnya.
Kini, Royal Enfield yang dibesarkan oleh pabrikan India sudah punya tiga pabrik di Chennai, India. Tiga pabrik motor Royal Enfield itu memproduksi motor untuk seluruh dunia. "Tidak hanya di India, kami menjadi nomor satu di dunia di kelas menengah, di kelas 250-750 cc," klaim Siddharta.
Tonton juga 'Uji Ketangguhan Royal Enfield Himalayan di Jalan Offroad':
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah