"Vespa Sprint Tahun 1968 warna Silver. Itulah kendaraan keluarga kami sejak dulu," tutur Anies di kalimat pertama caption instagram-nya.
Menurut Anies, Vespa tersebut dibeli seken alias bekas oleh ayahnya pada 1974. Vespa tersebut digunakan sebagai motor harian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebelum punya Vespa, ayah kalau ke kampus untuk mengajar di Yogya selalu naik 'sepeda onthel'. Vespa ini jadi kendaraan bermotor pertama keluarga kami. Dan kemudian ayah sehari-hari menggunakannya, termasuk saat bekerja sebagai Dekan."
Vespa yang masih tampak mulus tersebut kemudian diserahkan ke Anies saat ia menginjak bangku SMA. Olehnya, Vespa tersebut sangat disayang dan dirawat secara rutin.
"Dan Vespa ini pula yang mendampingi selama aktif di dunia pergerakan mahasiswa. Alhamdulillah, hingga kini masih digunakan dan dirawat dengan rutin, dengan mesin yang masih relatif halus dan kendali yang stabil," katanya.
Layaknya kendaraan klasik, Vespa ini menurut Anies sangat banyak kenangannya. Seperti mesin waktu, motor itu selalu mengembalikan ingatan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu ke masa-masa kecil dahulu.
"Vespa ini spesial. Ini menyimpan banyak cerita, terlebih tentang Ayah. Salah satu yang paling berkesan adalah saat masih kecil kerap diajak naik motor Vespa dengan Ayah dan Ibu. Ayah pegang kemudi, ibu dibonceng dan saya berdiri di bagian depan (antara ayah dan kemudi)," sebutnya.
Tak hanya memori indah yang diingat Anies dengan keluarganya saat mengendarai motor klasik Italia tersebut, Anies juga selalu teringat dengan situasi dan latar suasana yang berkesan saat ia memacu Vespa di jalanan Yogyakarta.
"Ada yang unik. Jika melewati Jalan Kaliurang di sore hari, biasanya menjelang maghrib, yang waktu masih sepi dan minim pencahayaan, Ayah selalu ingatkan untuk tutup mata karena banyak serangga "samber mata" .... kelilipan samber mata itu memang pedih di mata," katanya.
Tak hanya mewarisi Vespa dan setiap kenangan yang diciptakan saat berkendara bersama ayahnya, Anies juga berusaha mewarisi kebiasaan naik Vespa kepada anaknya.
"Alhamdulillah, kebiasaan naik Vespa yang dilakukan ayah juga saya teruskan, kini saya kerap membonceng Ismail untuk jalan-jalan atau sekedar mengantarnya sekolah, menggunakan Vespa Sprint peninggalan ayah."
"Vespa usia 50 tahun ini, bukan sekadar kendaraan tua dan antik. Ia bagian dari perjalanan sejarah keluarga. Usianya memang panjang, tapi manfaatnya terus hingga kini. Apakah teman-teman punya kendaraan warisan orang tua yang terus dirawat dan digunakan hingga sekarang?" pungkas Anies. (rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah