"Jadi dari sisi artistik, teknologi, teknik struktur fisik, bisa membuat truk modifikasi ini layak sejajar dengan kreativitas seni lainnya," kata Ketua Penyelenggara Yogyakarta Truck Festival 2018, Indro Kimpling Suseno di JEC, Sabtu (8/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Meski dimodifikasi tapi truk-truk peserta Yogyakarta Truck Festival ini masih ada yang dipakai untuk aktivitas sehari-hari. Karena modifikasi yang diusung tetap mengutamakan aturan lalu lintas.
Baca juga: Pemilik Bangga Kalau Truknya Dimodifikasi |
"Ada juga yang klangenan, khusus tidak dipakai angkutan harian," tuturnya.
Indro mengungkapkan biaya yang dirogoh para peserta untuk modifikasi truk bervariasi, mulai dari Rp 50 juta-Rp 400 juta.
Indro ingin Yogyakarta Truck Festival yang baru digelar perdana ini menjadi agenda rutin tahunan dan bisa menggaet peserta dari mancanegara. "Kita ingin ke depan bisa bertaraf internasional, pelaksanaan tetap di Yogya, karena ruh di Yogya cukup kuat," ujarnya.
Selain sebagai ajang kontes dan festival, Indro juga berharap acara ini menjadi destinasi wisata baru di Yogyakarta.
"Kemarin truk sudah pawai di jalanan Yogya, bisa menjadi hiburan bagi masyarakat dan wisatawan, tempat kopi darat para truker, juga memberi contoh tertib lalu lintas. Kita juga ingin menyampaikan pesan bahwa dulu truk dikenal modifnya konvensional, sekarang berkembang cukup pesat tapi tetap mempertahankan fungsional sebagai moda angkutan barang kebutuhan masyarakat," imbuhnya. (lth/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah