Dolar Ngamuk, Honda Masih Tahan Harga Motor

Dolar Ngamuk, Honda Masih Tahan Harga Motor

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 05 Sep 2018 20:39 WIB
Diler motor Honda. Foto: Aris Ginanjar
Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah. Dolar semakin mengamuk ke angka Rp 14.900, bahkan nyaris Rp 15.000.

Menguatnya dolar ini akan berdampak ke semua sektor industri. Industri otomotif, misalnya. Sebab, meski mobil maupun motor diproduksi di dalam negeri, beberapa komponennya masih diimpor.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya, pabrikan otomotif akan mengerek harga jual produknya menyusul dolar yang semakin menguat. Tapi, PT Astra Honda Motor (AHM) lebih memilih menahan harga jual sepeda motornya.

"Depresiasi nilai rupiah ini tentu berdampak pada banyak sektor industri termasuk industri bisnis sepeda motor. Koreksi harga sudah kami lakukan per Juli kemarin," kata Marketing Director AHM Thomas Wijaya kepada detikOto, Rabu (5/9/2018).

Kata Thomas, sejauh ini pihaknya belum berencana menaikkan harga sepeda motornya. Sebab, Honda berusaha menjaga keterjangkauan konsumen sehingga permintaan pasar terhadap sepeda motor tidak turun.

"Kami berharap ada stabilitas nilai tukar dan tidak fluktuatif karena ini kami perlukan untuk menjaga affordability masyarakat konsumen," ucap Thomas.

Untuk big bike atau motor gede (moge) Honda, menurut Thomas masih dievaluasi apakah bakal dinaikkan harganya atau tidak. "Untuk big bike kita berdasarkan waktu kedatangan, sejauh ini masih kita evaluasi," sebutnya. (rgr/ddn)

Hide Ads