Baca juga: Mengenal Emisi yang Dikeluarkan Kendaraan |
Bahkan bagi warga Jakarta perlu tahu nih, Jakarta itu memiliki kualitas udara bersih itu cuma saat libur lebaran. Seperti data yang diberikan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Dirjen PPKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Karliansyah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karliansyah menjelaskan pihaknya melakukan penghitungan data partikulat halus atau particulate matter (PM) 2,5, sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO).
PM 2,5 untuk mengukur partikel yang kurang dari 2,5 mikron (mikrometer) yang berasal dari gas buangan yang dilepaskan ke astmosfer, seperti ozon (O3), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), natrium dioksida (NO2), amoniak (NH3), hidrogen sulfida (H2S), PM 10, dan partikulat lainnya. Sedangkan PM 10 merupakan parameter untuk mengukur partikel yang kurang dari 10 mikron.
Baca juga: Gunakan BBM Euro4 Demi Tekan Emisi Gas Buang |
"Pada 2017, 30 sebelum libur lebaran, itu rata PM2,5-nya 38,2 mikrogram permeter kubik. Saat libur lebaran PM2,5-nya hanya 14,8 mikrogram permeter kubik. Tapi setelah 15 hari libur lebaran, rata PM2,5 naik kembali menjadi 46,3 mikrogram per kubik," katanya.
"Pada lebaran 2018, 30 hari sebelum libur lebaran rata PM2,5nya rata 44,8 mikrogram permeter kubik, selama libur lebaran itu PM2,5 itu rata 30 mikrogram permeter kubik. Tapi setelah 15 hari setelah lebaran rata PM 2,5-nya naik kembali menjadi 39 mikrogram per meter kubik," ujarnya membandingkan data yang lebih baru.
Hal ini sangat membuktikan bahwa kendaraan di Jakarta sangat mempengaruhi kualitas udara di Jakarta.
"Ini membuktikan emisi kendaraan bermotor sangat signifikan untuk wilayah Jakarta," tambahnya. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah