Amerika dan Eropa juga pernah mencatatkan angka tinggi soal kecelakaan lalu lintas. Namun dari tahun ke tahunnya, banyak regulasi baru diterapkan sehingga aturan lalu lintas lebih ketat.
Terbukti hal itu cukup efektif dalam mengurangi angka kecelakaan lalu lintas di sana. Tapi berbeda dengan orang-orang Indonesia yang masih acuh terhadap keselamatan dirinya sendiri. Bahkan terkesan nyawa orang RI itu murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lilik juga mengkritisi soal asuransi kecelakaan di Indonesia yang justru dianggap menguntungkan salah satu pihak.
"Ini maaf saja asuransi Jasa Raharja tidak mendidik. Misalnya saya kecelakaan tiap tahun terus ada orang yang tidak pernah kecelakaan dalam setahun. Yang tidak pernah kecelakaan ini membayar premi yang sama dengan saya. Jadi yang menanggung biaya dia kecelakaan ya saya, negara nggak pernah menanggung," jelas Lilik.
Memang di beberapa negara, biaya premi asuransi disesuaikan dengan jumlah kecelakaan yang dialami seseorang. Semakin sering ia celaka sudah pasti biaya preminya lebih mahal daripada yang tidak pernah mengalami kecelakaan. (dry/lth)
Komentar Terbanyak
Bagnaia Tunggu Penjelasan Ducati soal Motornya, Kesabaran Sudah Mulai Habis
Tunjangan Bensin Anggota DPR: Rp 3 Juta per Bulan
Daftar 22 Mobil-motor yang Disita KPK dari OTT Wamenaker Immanuel Ebenezer