Berbagai prediksi penyebab maraknya pemalsuan spare part bermunculan, mulai dari keuntungan menjual spare part palsu hingga dampak terlalu mahalnya bengkel resmi menjadi perbincangan. Tapi benar tidak ya maraknya pemalsuan karena diler resmi yang terlalu mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bicara soal bengkel resmi, Abidin mengatakan banyaknya pengendara yang tidak menggunakan bengkel resmi karena sibuk dengan pekerjaan.
"Berdasarkan riset kami 70-80 persen, biasanya konsumen yang tidak ke bengkel resmi karena kesibukan mereka, mereka tidak mau antri. Karena kan memang bengkel resmi itu terbatas. Makanya saat ini kami memiliki sistem yang lebih cepat, tanpa antri (booking online-Red)," ujar Abidin.
Namun Abidin mengatakan maraknya pemalsuan spare part itu lebih mengarah kepada keuntungan yang mereka dapatkan.
"Mungkin demandnya sepeda motor itu jumlahnya sangat besar, mereka mengambil total keuntungan 10 persen saja itu sangat besar. Jadi kita sarankan pengendara untuk ke bengkel resmi saja, jangan saat ada masalah baru mereka (pengendara-Red) bingung (setelah menggunakan spare part palsu-Red). Saran saya datang ke bengkel resmi, sparepart terjamin," kata Abidin. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?