10 Abang Go-Jek Narik Pakai Motor Listrik

10 Abang Go-Jek Narik Pakai Motor Listrik

Ruly Kurniawan - detikOto
Kamis, 12 Jul 2018 12:40 WIB
Foto: Ruly Kurniawan
Jakarta - Go-Jek mulai menguji coba penggunaan motor listrik. Total ada 10 motor listrik Viar Q1 yang akan dibagikan pada abang Go-Jek terpilih.

Mereka akan melakukan uji coba untuk narik dengan motor listrik. Tujuannya, untuk mengukur efisiensi biaya motor listrik itu secara langsung dan membiasakan diri menggunakannya.

Uji coba bertajuk Electric Vehicle in Indonesia: The Road Towards Sustainable Transportation yang digagas oleh konsultan manajemen Solidiance ini akan dimulai dalam waktu dekat. Wilayahnya akan berada di kawasan Jabodetabek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan mulai minggu ini, kalau tidak ada rintangan. Nanti 10 unit motor listrik digunakan oleh driver Go-Jek terpilih," papar Head of Research Go-Jek Indonesia, Ramda Yanurzha di Jakarta.



Corporate Manager PT Triangle Motorindo Deden Gunawan selaku produsen Viar Q1 menuturkan bahwa pihak Solidiance sudah memboyong 50 (lima puluh) Viar Q1. Namun tidak diketahui detil peruntukannya seperti apa. "Kemarin mereka (Solidiance) membeli 50 unit. Tapi detilnya saya tidak tahu karena mereka yang mengatur semua dengan Go-Jek," katanya.

Associate Partner and Country Head Indonesia di Solidiance, Gervasius Samosir pun tak menjelaskan detil mengenai jumlah skuter listrik Viar Q1 yang akan digunakan driver Go-Jek. Hanya saja untuk tahap pertama 10 unit akan dikeluarkan langsung.

"Kita menjadi mediator atau pihak tengah agar penerapan kendaraan listrik ini bisa berjalan di Indonesia (antara pengguna atau Go-Jek dan pihak pemerintahan terkait-red). Semoga ini bisa memberikan hal baik kepada mereka," kata Gervasius.



"Kami ingin melihat pula bisnis model apa yang sesuai di Indonesia untuk motor dan mobil listrik sehingga bisa berkembang. Soalnya isunya macam-macam, mulai dari infrastruktur, charging station, sampai baterai (jarak tempuh)-nya. Sedangkan Go-Jek kan ini pemakaian motornya luar biasa (dalam hal jarak tempu-Red). Sehingga kita ingin coba dan lihat bagaimana kebiasaan dan penerapannya, lalu nantinya hal-hal pendukung akan menyesuaikan," tutupnya. (ruk/ddn)

Hide Ads