Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika mengatakan battery swapping atau tukar baterai kendaraan listrik itu sedang dikembangkan.
"Ini sedang kita kembangkan. Nanti itu swap baterai berkerja sama dengan minimart, jadi seperti gas atau galon. Nah untuk mendukung ini, nanti ada standarisasi baterainya. Saya sih harapkan pemerintah bisa kesana karena itu terkait moral hazzard," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Abang Go-Jek Coba-coba Naik Motor Listrik |
"Jadi saya rasa battery swapping atau menukar baterai sepeda motor listrik itu penting, ya. Karena, pengguna motor di Indonesia itu berkendara dengan jarak yang jauh dan harga baterai itu sendiri mahal walaupun bisa digunakan lima sampai enam tahun," katanya.
"Hal ini juga bisa memindahkan resiko motor listrik terhadap baterai sehingga bisa mengajak investor ataupun perusahaan pembiayaan (leasing) untuk masuk kesana," lanjut Gervasius.
Kini, pihaknya sedang membuat konsep untuk battery swapping. "Jadi kalau di pikiran saya nantinya ada suatu platform khusus dimana pengguna motor listrik bisa jadi member di swapping station. Jadi kalau baterai motor sudah mulai habis tinggal datang saja ke swapping station dengan mengeluarkan dana kecil (Rp 5 ribu) seperti ganti ulang gas atau galon," ucap Gervasius.
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah