Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra saat berbincang bersama wartawan di kawasan Serpong, Tangerang Selatan, semalam (4/6/2018). Namun Daihatsu Hi-Max bukannya dimatikan, hanya saja lot produksinya akan dipakai untuk Terios sementara dalam waktu satu tahunan.
"Kalau demand-nya Terios sudah normal, baru kita kembalikan lagi. Ya paling setahun, ya," ucap Amel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang, penjualan Daihatsu Hi-Max kurang cemerlang. Pada bulan Mei 2018 saja, ia hanya laku sebanyak 22 unit. Masih jauh bila dibandingkan dengan Gran Max.
"Karena orang melihat mending beli Grand Max, tidak jauh dari segi harga dan performanya. Muatannya besar pula," kata Amel.
Daihatsu meluncurkan Hi-Max dengan tujuan agar digunakan oleh pengusaha yang membutuhkan kendaraan roda empat di jalanan yang kecil. Jalanan yang tidak bisa dilintasi oleh mobil angkut sekelas Gran Max.
Baca juga: Pikap Jagoan di Jalan Sempit |
"Tapi nyatanya malah tidak ada, orang usaha mayoritas di jalanan yang besar daerahnya. Sekalipun yang kecil masih banyak yang pakai motor roda tiga dibanding Hi-Max," tutup Amel.
Tapi sayang, ia tidak bisa menyebutkan angka pasti berapa penambahan produksi dari Terios dengan menggunakan tempat tambahan itu. Tapi, mengacu dari perkataan Wakil Presiden Direktur ADM yang baru, Pongky Prabowo tiap bulannya ada sekitar 10.000 Terios dan Rush yang diproduksi.
"Dua shift, ditambah dengan kespor total Rush dan Terios sekarang perbulan kira-kira 10 ribu," katanya dalam kesempatan yang sama. (ruk/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah