Meski saat ini dunia balap di tanah air kurang begitu eksis, namun Indonesia pernah jadi negara yang didatangi oleh pebalap mancanegara dengan dibangunnya Sirkuit Sentul pada awal 90-an, yang dipelopori oleh Hutomo Mandala Putro (Tommy Soeharto).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahu itu industri balap Indonesia sedang dalam puncaknya, kepakai terus Sentul, buat ajang-ajang besar juga, jadi pebalap-pebalap asing lagi sering-seringnya ke Indonesia saat itu," ujar Penggagas sekaligus pembalap dari BMW Team Astra (BTA), Gerry Nasution, saat disambangi detikOto, di Jakarta.
Dengan panjang 4,12 km, Sirkuit Sentul diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu tuan rumah ajang balap mobil paling bergengsi di dunia yakni Formula 1.
Namun sayangnya, kejayaan Indonesia dengan Sirkuit Sentulnya itu tidak bertahan lama. Kejayaannya runtuh mulai dari 1997-an.
Baca juga: Ada Nama Pebalap di Mobilnya, untuk Apa? |
"Saat itu krismon (krisis moneter) datang, nasib sentul jadi terbengkalai. Padahal saat itu dunia balap Indonesia lagi bagus-bagusnya," tutur Gerry.
Seiring berjalannya waktu setelah Soeharto lengser hingga saat ini, Sirkuit Sentul belum kembali menjadi ikon dunia balap Indonesia. Sempat beberapa kali isu perbaikan hingga akan dijadikannya Sentul sebagai Sirkuit untuk MotoGP beredar. Namun hingga saat ini belum juga terwujud.
Terakhir pada bulan lalu Presiden Joko Widodo memantau langsung Sirkuit Sentul dan mengatakan segera merenovasi agar bisa dijadikan tuan rumah MotoGP 2021.
"Hingga saat ini masih begitu-begitu saja (sirkuit Sentul). Kalau memang Sirkuit Sentul diperbaiki akan bagus untuk industri balap Indonesia. Mudah-mudahan menjadi titik awal kebangkitan dunia balap Indonesia," kata Gerry. (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah