Jika melihat beberapa negara maju seperti Amerika, Eropa, dan Cina yang sudah sangat siap dengan masuknya tren industri otomotif terbaru itu. Namun sepertinya Indonesia masih belum terlalu siap dengan kehadiran mobil listrik.
Bahkan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Yohannes Nangoi menyebut saat ini Indonesia akan rugi jika membuat mobil listrik terlalu dini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu juga dirinya mengatakan jangan sampai Indonesia menjadi negara yang hanya merakit mobil listrik saja. Artinya tetap harus impor komponen dan hanya penggabungan komponen saja yang dikerjakan di Indonesia.
"Jangan sampai kita jadi pasar mobil listrik yang kita jahit di sini. Ada satu hal. Di China itu iPhone itu bikinan China, harga 1.100 dolar dia cuma assembly di China dia dapat fee 60 dolar. Taiwan yang supplier komponenya 300 dolar, Korea Selatan support komponen dapat 280 dolar, yang namanya Jerman dia yakin supply komponen yang didapat 400 dolar, jadi ongkos jahitnya itu cuma 60 dolar," tutur Nangoi
Baca juga: Mobil China Salip Nissan |
Meski begitu kata Nangoi bukan berarti tidak ada harapan untuk Indonesia mengikuti tren kendaraan listrik tersebut. Namun dengan modal dan beberapa hal yang masih harus dimatangkan
"Tolong dijagain industri kita yang mau saat ini lagi mau berkembang ini kita ekspor lho. Bukan tidak ada harapan, perlu ada investasi yang besar dan research dan segala macam," tambah Nangoi. (khi/dry)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?