Pada September 2017 kemarin, Raja Salman pun langsung mencabut keputusan pelarangan wanita untuk berkendara (naik mobil, truk, ataupun motor) sendiri. Namun seiring berkembangnya keputusan tersebut, ternyata masih banyak wanita Arab Saudi yang tidak peduli untuk belajar berkendara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, pelatihan berkendara dinilai penting sehingga Universitas Putri Nourah di Ryadh membuka layanan tersebut. Dengan menghasilkan biaya sekitar $ 700 atau hampir Rp 10 juta untuk 20 jam pelatihan. Mereka akan mendapat enam jam pelajaran sebelum mendapatkan lisensi atau SIM. Bikers Skills Institute pun membuka pelajaran yang sama dan mencatat lebih dari lima lusin wanita yang mendaftarkan diri.
Tapi nyatanya hanya tiga dari lima wanita saja yang benar-benar mendatangi kelas berkendara itu untuk belajar. Tidak diketahui alasan pastinya mengapa masih cukup banyak yang tidak mengikuti kelas berkendara motor, namun hal ini sangatlah krusial.
Soalnya, di jalanan khususnya mengemudi tidak akan ada lagi spesialisasi untuk kaum wanita harus dilindungi bila ceroboh meski secara hukum diijinkan membawa kendaraan sendiri.
Memang, hal ini masih sangat dini mengingat Arab Saudi sedang mengalami pergeseran budaya. Tapi melihat motor yang beredar di sana, tak sedikit yang bergaya laki (sport atau naked bike, trill, bahkan chopper). Di beberapa video pun ada wanita yang sudah belajar menggunakan motor seperti itu.
Menurut Otolovers sendiri bagaimana? (ruk/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah