Meski pemerintah Indonesia masih ingin membicarakan untuk bisa menerapkan ide ini di Indonesia. Di mata safety driving, jika ada pengendara motor yang memberhentikan motornya sembarangan dan kerap membuat kemacetan seperti di bawah kolong flyover. Bisa dipastikan pengendara motor ini tidak memiliki empati dalam berkendara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"ide itu (di Malaysia-Red) adalah sebenenarnya mensikapi kesemerautan pada musim hujan, yang diakibatkan pengendara motor yang semana-mana berhenti yang bisa mengabaikan keselamatan dan empati. Kedua aspek ini (keselamatan dan Empati), salah satu kunci ini tertib di jalan raya. Jalan raya itu fasilitas public, artinya harus berbagai. Kalau mau tertib harus berempati," kata Jusri.
"Perilaku pengendara motor sekarang, melupakan dua hal itu. Akhirnya pemerintah Malaysia sebagai penyedia fasilitas, menyediakan untuk pengendara motor di bahu-bahu jalan atau membuat kantong-kantong berteduh. Ini bisa disebut pembangunan infrastruktur," tambah Jusri.
Untuk itu, lanjut Jusri. Semua pengendara harus memiliki empati dan mengutamakan keselamatan berkendara.
"Nah sudah seharusnya semua pengendara memiliki dua aspek itu, dan mengutamakan keselamatan," ujarnya. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah