Seperti yang dikatakan Presiden Direktur Prastige Image Motorcars, Rudy Salim, untuk saat ini belum terasa dampaknya. Namun jika terus-terusan berlangsung selama sebulan maka harga mobil mewah bakal lebih mahal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski dirinya mengatakan, sebagai distributor mobil mewah di Indonesia pihaknya punya cara untuk mengantisipasi kenaikan dolar AS itu, namun tetap saja kata Rudy, jika berlangsung hingga sebulan lamanya, cara tersebut percuma, tidak akan ada pengaruhnya.
"Bisa kita lakukan hedging untuk koreksi mata uang sampai dengan 200 point. Misal dolar AS 13.800, kita bisa hedge sampai 14.000 tanpa mengubah harga jual. Tapi ya itu kalau sebulan impactnya sudah muncul," ujarnya.
Untuk itu Rudy berharap kenaikan dolar ini segera kembali turun ke nilai standarnya. Karena jika tidak, bukan hanya distributor mobil mewah, industri, dan yang pasti konsumen juga akan kena dampaknya.
"Tentu nya akan lebih berat jika mata uang rupiah tidak segera menguat," tandasnya.
Hingga saat ini nilai tukar dolar AS terhadap rupiah masih tinggi. Tercatat, dolar terus mendekat ke angka Rp 14.000. Pada Kamis (3/5/2018) siang, dola AS sempat berada di level Rp 13.970.
Hmmm, gimana yah kira-kira Otolovers, kalau benar-benar berlangsung selama satu bulan? (khi/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Mobil Mewah Tina Talisa yang Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga
Riwayat Esemka: 'Dulu Digadang-gadang Mendunia, Kini Diseret ke Meja Hijau'