Seperti yang disampaikan CO-CEO Sokon, Alexander Barus, selain melakukan pengembangan dan penjualan di Indonesia, pihaknya berniat mengubah pola pemikiran kurang baik yang tertanam pada konsumen Indonesia terhadap mobil China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pola pikir konsumen Indonesia terhadap mobil China itu menjadi salah satu fokus Sokon untuk menerobos pasar roda empat di Indonesia. Untuk itu salah satu strateginya adalah dengan mengeluarkan garansi super hingga tujuh tahun.
Hal tersebut bertujuan juga untuk membuktikan bahwa mobil China tak seburuk apa yang dipikirkan selama ini. Jadi dengan garansi hingga tujuh tahun itu konsumen akan melihat bagaimana kualitas mobil dari Sokon, apakah garansi tujuh tahun tersebut akan terpakai karena Glory 580 yang notabennya mobil China dianggap punya kualitas kurang apik.
"Masalahnya dia kan nggak percaya kita, ini yang mau kita tanamkan sekarang. Kita bayar itu mahal lho kepercayaan itu," lanjut Barus.
Menyoal harga, memang jika dibandingkan dengan saudaranya yang sama-sama berasal dari negeri Tirai Bambu yakni Wuling, Sokon punya kisaran harga yang lebih tinggi. Namun dirinya menganggap harga tersebut menunjukkan bahwa produk dari mereka bukan barang murahan.
"Kalau kita buat murah nanti dibilang barang murahan itu psikologisnya pembeli," tandas Barus.
Sokon sendiri hadir di Tanah Air dengan meluncurkan produk SUV-nya DFSK Glory 580, yang melakoni debutnya di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 yang sudah berlangusung sejak 19 April 2018, dan berakhir pada 29 April 2018. (khi/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah