Gadis-gadis tersebut dianggap hanya menjual keseksian saja dan dianggap tidak sesuai dengan norma-norma balapan F1.
Para grid girl pun mencurahkan isi hatinya soal pelarangan tersebut. Ada yang menganggap mereka yang melarang telah mengambil pekerjaan sang grid girl.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tak Ada Lagi Umbrella Girl di Formula 1? |
"Karena para feminis itu telah mengambil pekerjaan kami. Saya telah menjadi grid girl selama delapan tahun dan tidak pernah merasa tidak nyaman. Saya mencintai pekerjaan ini, kalau tidak saya tidak akan melakukannya," ungkap salah satu grid girl Lauren Jade dikutip Belfast Telegraph.
Namun ada juga justru yang mensyukuri tentang pelarangan grid girl ini yakni lembaga amal Women Sport Trust.
"Terima kasih Formula One telah memutuskan untuk berhenti menggunakan grid girl. Kami merasa keputusan ini sesuai dengan norma-norma sosial di zaman modern ini," tulis Women Sport Trust dalam akun Twitternya.
Selain menjadi pemanis, grid girls juga digunakan untuk tujuan berpromosi. Mereka umumnya menggunakan pakaian yang tertera nama sponsor. Tugas mereka di antaranya adalah membawa payung atau papan nama pebalap di grid, serta berbaris di lorong saat pebalap akan naik podium.
Beberapa grid girls juga naik ke podium dan kerap jadi sasaran siraman sampanye para pemenang balapan. (dry/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah