Bangun Pabrik di Indonesia Bukan Tujuan Utama Vespa

Bangun Pabrik di Indonesia Bukan Tujuan Utama Vespa

Ruly Kurniawan - detikOto
Rabu, 11 Apr 2018 15:14 WIB
Dua motor baru Vespa. Foto: Ruly Kurniawan
Jakarta - Di Indonesia, Vespa tidak hanya dikenal dengan skuter yang kental akan nuansa klasik. Tetapi juga budaya, kekeluargaan, sampai gaya uniknya. Oleh sebab itu, komunitas Vespa Indonesia diakui di dunia bahkan menjadi nomor dua setelah di Italia.

Tapi, torehan tersebut rupanya belum menggoda PT Piaggio Indonesia selaku distributor Vespa di Indonesia untuk membuat pabrik perakitan sendiri di Tanah Air. Mereka hanya menjanjikan hal itu bisa saja terjadi, bila waktunya tepat.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komunitas Vespa di Indonesia luar biasa. Dia menjadi nomor dua di dunia setelah Italia. Untuk penjualannya, di ASEAN Vespa Indonesia masuk ke tiga besar. Nomor pertamanya Vietnam karena memang kan mereka ada pabrik perakitan sendiri," kata Marco Noto La Diega, President Director PT Piaggio Indonesia kepada wartawan di kawasan SCBD, Jakarta, semalam (10/4/2018).

"Di sini (Indonesia), fokus kita adalah membangun empat pilar yakni pengembangan diler, produk motornya, aksesori, serta layanan purnajual. Tapi bila saat proses tersebut pabrik menjadi hal yang sangat penting, kita akan capai. Tapi itu bukan tujuan utama kita," lanjut Marco.

Untuk saat ini, tambahnya, tujuan dari Piaggio untuk Vespa adalah melayani komunitas yang sangat bertumbuh dan membesar.

"Kita adalah industri otomotif, tentu bisa melakukan hal itu. Jadi bisa dikatakan, hal tersebut (pembuatan pabrik) akan muncul di saat waktu yang tepat. Tapi ini bukan tujuan utama dari kami, tujuan kami adalah untuk melayani komunitas Vespa di Indonesia," ujar Marco.



Melihat kembali sejarah Vespa di Indonesia, motor legendaris ini resmi masuk ke Tanah Air pada tahun 1970 dibawa oleh perusahaan joint venture dari Denmark, Italia, dan Indonesia, Danmotors Vespa Indonesia (DVI) atau kerap sering disebut Danmotors saja. Enam tahun kemudian, skuter tersebut memiliki 35 persen konten lokal sehingga harganya langsung turun drastis dibanding impor langsung seperti pada tahun 1966. Dibandingkan dengan motor-motor Yamaha atau Honda, harga Vespa saat itu sangat bersaing.

Seiring perkembangannya, kandungan komponen lokal di Vespa terus meningkat dimulai dengan menggunakan body parts buatan Indonesia pada tahun 1979 hingga bisa memproduksi bagian mesin secara mandiri pada tahun 1992. Tapi, kehadiran motor bebek dan regulasi emisi yang baru di tahun 2006 membuat Vespa tergerus hingga pada akhirnya disuntik mati.

Pada 2007, PT Piaggio mulai melakukan impor skutik, salah satunya Vespa. Namun itu tidak begitu santer hingga pada tahun 2011, yakni masuknya secara resmi PT Piaggio Indonesia dengan membawa beberapa varian skutik Piaggio dan Vespa yang di produksi dari Vietnam.

Sudah kurang lebih enam tahun berlalu, kabar lokalisasi Vespa tak kunjung menemui kepastiannya. Semoga PT Piaggio Indonesia berbaik hati sehingga harga Vespa bisa turun drastis lagi ya, Otolovers. (ruk/rgr)

Hide Ads