Keluar-Masuk Dunia Otomotif, Pria Ini Sukses di Bisnis Mobil Klasik

Keluar-Masuk Dunia Otomotif, Pria Ini Sukses di Bisnis Mobil Klasik

Ruly Kurniawan - detikOto
Kamis, 05 Apr 2018 15:53 WIB
Koleksi mobil klasik di Kedai Built Up. Foto: Ruly Kurniawan
Bekasi -

[Gambas:Video 20detik]



Sukses menjadi kolektor dan pelaku bisnis mobil klasik bukan perkara mudah. Ada hal yang harus dikorbankan dan tentunya melalui proses panjang. Asalkan selalu sabar dan direstui, semua jalan tentu akan terbuka lebar.

Begitulah ulasan singkat bila berbicara tentang lika-liku perjalanan pencinta otomotif khususnya pada mobil klasik dari Helmie Sarosa. Meski keterbasan dana, tidak membuat dirinya menyerah untuk bisa menunaikan hobi saat muda dulu, memiliki mobil built up atau klasik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



"Sewaktu saya muda, ada beberapa mobil built up yang berkeliaran. Saya langsung suka karena berbeda dari yang lain. Jadi kepengen. Oleh karena itu, saat kuliah saya berdagang sampai pada akhirnya terbeli Ford Transit," cerita Helmie saat berbincang bersama detikOto di Kedai Built Up, Bekasi belum lama ini.

"Pertama kali saya punya mobil itu adalah Ford Transit. Waktu itu saya baguskan, saya modif dan rawat hingga pada suatu saat ada yang berminat. Nilainya cukup tinggi (dibanding harga belinya), ya sudah saya lepas. Setelah itu saya cari mobil lagi," ujar pria yang kini mendirikan Kedai Built Up dan sudah menjual sekitar 200 unit mobil klasik.

Singkat cerita, dengan bertemu beberapa orang salah satunya ialah Bupati Bogor, ia mampu membawa pulang satu unit Volvo 144. Di mana pada saat itu, mobil tersebut merupakan salah satu kendaraan yang dilirik banyak orang.

"Semakin hari semakin lanjut, mobil yang berkeliaran saat itu sudah mulai built up, yang jarang di jalan. Berangkat dari situlah saya ingin punya mobil built up sendiri, di mana beda dari orang kebanyakan dan unik. Ini menurut saya adalah sesuatu yang sangat besar, sesuatu yang nilainya sangat berharga melebihi uang itu sendiri," kata Helmie.



Tapi sayang, saat tahun 1993 ia harus merelakan hobinya itu sirna karena telah membuat lembaran baru bersama sang istri. Helmie benar-benar tidak lagi menyentuh dunia otomotif kala itu.

"Pada tahun 1982, saya resmi mendirikan sebuah club mobil Volkswagen yang bernama Volkswagen Club Bandung atau VCB. Ini sebelumnya saya sudah izin terlebih dahulu ke Volkswagen Van Club (VVC) yang khusus untuk menaungi VW Combi di Jakarta. Saya izin untuk mendirikannya di Bandung," katanya.

"Tapi pada tahun sekitar 1990-an saya keluar, karena sudah jenuh dan capek. Saya fokus mencari istri dan menikah pada 1993. Setelah itu saya resmi keluar dari dunia otomotif. Mulai usaha dari jual-beli tanah, rumah, sampai mendirikan satu supermarket atau swalayan selama 10 tahun," kata Helmie lagi.

Tapi memang, cinta pada pandangan pertama tidak bisa begitu saja dilepaskan. Melalui diskusi cukup panjang, pada tahun 2007 dirinya kembali lagi ke dunia otomotif dan memfokuskan diri ke mobil built up.



"Tahun 2007 saya kembali ke dunia saya yang awal, kembali ke otomotif. Segera, saya mulai cari dan beli mobil yang dikhususkan ke built up dengan kondisi sangat baik. Di Indonesia itu banyak yang mempunyai mobil built up klasik dan karena pernah berkecimpung sebelumnya, jadi saya mengerti mana yang masih bagus dan layak untuk jalan. Maka jadilah saya seorang kolektor mobil built up," ucapnya.

Sudah hampir sebelas tahun, kini Kedai Built Up buatan Helmie sudah cukup sukses. Sampai hari ini, sudah sekitar 200 mobil yang mampir di garasinya itu.

"Berjalannya waktu, alhamdulillah sekarang saya punya garasi sendiri dengan jumlah mobil sekitar 30 kendaraan tahun ini. Hampir rata-rata semuanya built up. Mantan kedai built up ini ada sekitar 200-an mobil," tutupnya. (ruk/rgr)

Hide Ads