Seperti yang dikatakan Pemilik Kedai Built-up, Helmie Sarosa, ada empat faktor utama mobil klasik itu akan tinggi harga jualnya. Yang pertama pilihlah mobil klasik yang diimpor.
"Yang pertama mobil yang built up. Mobil yang tidak dijual di diler Indonesia. Biasanya zaman (tahun) '70 sampai '90-an mobil-mobil yang dibawa ke Indonesia oleh para dubes dan jajaran negara lain. Mobil bekas kedutaan dapat dijual-belikan oleh satu perusahaan yang ditunjuk oleh pemerintah untuk mengurusi hal tersebut," ujarnya kepada detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jelas berbeda dilihat mata, dan menjadi sesuatu yang langka bila kita memilikinya, baik pintu 4, 2, dan wagon, bila kita memiliki mobil built up pasti menarik perhatian bagi orang yang melihatnya. Perihal harga yang jelas tidak ada patokan," tutur Helmie.
Lalu yang kedua, kata Helmie, jika ingin mendapat harga yang tinggi, pilihlah mobil klasik yang pintunya hanya dua. "Disebut mobil sport dan jelas menarik perhatian karena selain jarang, bentuknya pasti berbeda alias menarik pandangan mata," katanya.
Mobil klasik pintu dua, lanjut Helmie mengatakan, harganya tidak akan pernah turun. Malah semakin tua mobil klasik pintu dua, maka semakin tinggi harganya.
"Yang pernah dijual-belikan di Indonesia saja harganya semakin tua semakin memukau, seperti honda setrikaan (Civic Wonder), Nova, Estilo, apalagi jika mobil yang kita miliki built up, wow tentunya mempunyai nilai jual yang tinggi, artinya menjadi investasi," lanjutnya.
Selanjutnya, pilihlah mobil jenis ST Wagon. Jenis mobil keluarga ini, kata Helmie, jarang dijual oleh produsen, sehingga rata-rata mobil jenis ini diimpor, sehingga cukup menarik untuk pencinta mobil klasik dan sulit didapat.
"Harga pun menjadi berlipat-lipat dari harga pasaran mobil sedannya yang dijual di Indonesia, bisa 2-10 kali lipat harganya," katanya.
Yang terakhir, Helmie menegaskan, dari tiga faktor yang bisa membuat mobil klasik punya harga jual yang tinggi itu, kejelian dalam memilih mobil harus digunakan, meski mobil tersebut built-up, pintu dua, dan jenisnya ST Wagon.
"Dan melihat kelangkaannya di sini, itu membuat kita memiliki investasi yang tinggi sekali. Nah jika kita sampai pada mobil yang era klasik 40 tahun lebih, baik, bagus kondisinya, maka kita memiliki sesuatu investasi seperti emas," jelasnya. (khi/rgr)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?