Seperti halnya di Indonesia, di jalanan Pakistan, para penggemar Vespa jadul berebut mencari suku cadang dan kembali menghidupkan trennya seperti zaman dahulu.
Seorang pengguna Vespa jadul di kota Lahore, Zubair Ahmad Nagra mengatakan motor-motor keluaran baru tidak memiliki daya tarik yang kuat. Dia mengendarai Vespa yang diimpor ke Pakistan oleh ayahnya pada tahun 1974.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah kendaraan bermotor pertama yang dimiliki ayah saya. Saya mencintainya sejak itu," ujarnya seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (31/3/2018).
Selama dua dekade terakhir, tingkat kepemilikan motor di Pakistan melonjak tinggi. Motor dari China dan Jepang menguasai jalanan di mana sebagian besar penduduknya berusia di bawah 30 tahun. Namun tidak untuk para pecinta Vintage Vespa seperti Zubair Ahmad Nagra.
Dia pun mengenang perjalanannya naik Vespa dari Lahore ke perbatasan China di Khunjerab Pass, yang memiliki ketinggian 4.693 meter di atas permukaan laut. "Motor itu tidak pernah mengecewakan," ujarnya.
Baca juga: Ribuan Scooters Siap Buat Sesak Purworejo |
Memiliki motor jadul seperti Vespa merupakan salah satu bentuk 'buruh cinta'. Memiliki motor ini harus berkorban banyak. Mulai dari suku cadang yang sulit didapat, mekanik yang sanggup memperbaiki pun hanya segelintir saja.
Pemilik Vespa kadang harus terpaksa memakai suku cadang murah buatan India atau meminta mekanik membuat bodi lagi. (khi/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah