Karawang -
Datsun Cross menjadi mobil pertama Datsun di luar segmen LCGC (Low Cost and Green Car). Dengan harga jual mulai Rp 161,49 juta, mobil pastinya bikin penasaran, apa enaknya sih?
Setelah mulai dipasarkan, Datsun mengajak
detikOto menjajal mobil di proving ground Bridgestone, Karawang, Jawa Barat, lintasan sudah dirancang sedemikian rupa agar mirip kondisi jalanan ibu kota.
Ada empat hal yang berusaha dibuktikan oleh mobil bermuatan 7 penumpang ini yakni kenyamanan berkendara dari fitur Continuously Variable Transmission (CVT), kestabilan Vehicle Dynamic Control (VDC), ground clearance yang tinggi yakni 20 cm, dan kedapnya suara didalam kabin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ground clearence tinggi, suspensinya lebih bekerja lebih baik. Sehingga suspensi di depan dan belakang sangat responsif sehingga damper lebih responsif. Jadi ini mampu memberikan kenyamanan ketika berkendara di jalanan yang berbatu," kata Chief Vehicle Engineer Datsun Business Unit Nissan Motor Co., Ltd, Nobuyuki Kawai.
Tapi memang sayang, hal yang detikOto nilai sangat krusial yakni efisiensi bahan bakar berkat fitur CVT tidak dapat diuji secara optimal di sana. Langsung saja, inilah yang akan Otolovers dapatkan dari mobil Datsun Cross!
Dibanding model Datsun sebelumnya seperti Go atau Go+, lampu barunya bila diperhatikan lebih gahar dan modern. LED positioning lamp dan projector lens di Datsun Cross juga menyumbang hal yang signifikan dalam ubahan tampang yang elegan.
Karakter Datsun Cross makin kuat akan posisi lampu kabut yang dekat dengan lampu utama dan grill hexagonalnya. Balutan front protector silver dan sedikit motif carbon fiber juga menyambung nuansa unik di crossover ini. Pun dengan bempernya.
Sisi sporty dan gagah juga terlihat di sisi samping Datsun Cross yakni dengan ground clearance setinggi 200 mm dan pelek alloy 15 inci. Lekukan dan aksen perpaduan warnanya juga menambah kesan tersendiri.
 Datsun Cross Foto: Ruly Kurniawan |
Roof rail di atap Datsun Cross yang diklaim mampu menahan beban hingga 30 kg dan wiper untuk kaca belakang merupakan kesan tersendiri di mobil ini. Tapi tidak bisa dimungkiri, terasa ringannya komponen eksterior cukup terasa ketika melakukan buka-tutup pintu.
Desain dasbor Datsun Cross pasti jauh berbeda dengan Datsun GO. Untuk setir dan komponen lainnya tidak berubah banyak dari model sebelumnya, Datsun GO, belum ada banyak tombol di stir kemudi.
Tuas persneling dan konsol tengah Datsun Cross sedikit banyak memang mirip dengan beberapa model dari Nissan. Artinya, nuansa mobil Rp 200 jutaan sudah dihadirkan dalam tubuh Datsun.
Datsun Cross juga memiliki head unit touch screen berukuran 6,75 inci yang bisa mengakses Bluetooth, AUX, smarthphone connection, dan slot USB. Tapi untuk panel lainnya seperti AC masih manual.
Hal yang terbilang minim lainnya ialah sound system dan juga ruang penyimpanan yang disematkan. Bagusnya, ruang kedua masih cukup nyaman untuk diduduki oleh orang dewasa sebanyak dua orang. Memang, bisa dimasukkan tiga penumpang, tapi tidak ada ruang bebas yang tersisa.
 Datsun Cross Foto: Grandyos Zafna |
Sedangkan bangku baris ketiga, detikOto sungguh tidak menyarankan untuk mendudukinya karena ruang sisa yang disediakan sangat kecil. Namun untuk anak kecil usia 7 tahun, mungkin cukup nyaman masuk disana.
Dalam hal ini, Datsun Cross memaksimalkan fitur untuk menambah kenyamanan dan keselamatan berkendaranya. Terbukti, disematkannya transmisi otomatis dengan mekanisme CVT (Continously Variable Transmission), VDC (Vehicle Dynamic Control) System, airbag, pengatur kaca spion (belum dengan pengaturan melipat kaca spion), dan lain sebagainya.
Mobil tidak dilengkapi dengan kamera parkir dan handle pintu bagasi. Jadi, untuk membukanya hanya lewat tuas di dekat kursi pengemudi atau colok kunci ke lubang kunci pintu bagasinya.
Tapi dengan fitur yang difokuskan untuk berkendara, harga Rp 161.490.000 untuk manual-nya dan Rp 173.900.000 di varian CVT (on the road Jakarta) cukup 'impas'
Dengan sokongan mesin 1.200 cc 3 silinder, Datsun Cross mampu menghembuskan tenaga 68 dK di 5.000 RPM dan torsi maksimal 104 Nm di 4.000 RPM untuk manual dan 78 dK di 6.000 RPM serta torsi 104 Nm pada 4.400 RPM untuk varian CVT.
Saat kaki detikOto menginjak pedal gasnya, memang mesin langsung mengirimkan perintah ke roda dengan reaktif dan hampir tanpa jeda. Pun dengan memacu kecepatan tinggi sampai 120 km/jam. Namun saat menginjak pedal sampai penuh dari keadaan diam, tertahannya kekuatan sangat terasa sehingga mobil ngeden.
Dalam hal kestabilan berkendara, kita harus berterima kasih pada sistem Vehicle Dynamic Control (VDC) dan kelincahan suspensi untuk membantu mengendalikan kendaraan di segala medan.
Bila mobil dalam keadaan over-steering, VDC membantu meningkatkan stabilitas dengan melakukan pengereman pada kedua roda bagian luar dalam momen yang telat, sehingga kendaraan kembali stabil. Namun sedangkan kendaraan under-steering, VDC membantu meningkatkan kestabilan dengan mengerem bagian dalam roda belakang.
Yang paling menjadi catatan di kendaraan Datsun ialah terkait kekedapan suaranya. Karena menambah sejumlah penyempurnaan pada bodi untuk meningkatkan kekuatan dan daya tahan kendaraan, hal tersebut dapat diredam dengan baik. Selain itu, pada kendaraan ini juga ditambahkan lebih banyak insulasi sehingga kabin menjadi tenang.
Tapi saat kendaraan melaju di kecepatan 100 km/jam, kendaraan cukup bising. Suara hembusan AC juga lebih berisik daripada mobil pada umumnya.
Setiap kendaran tentu memiliki keunggulan dan kekurangannya sendiri bila diandingkan dengan kompetitor. Begitu juga dengan Datsun Cross.
Setiap kendaraan memang tidak pernah ada yang sempurna. Beberapa poin minus di Datsun Cross antara lain minimnya fitur pelengkap seperti spion elektrik, sensor untuk membuka bagasi, tempat charge handphone, dan lainnya menjadi kekurangan dari Datsun Cross.
Nampaknya memang pihak Datsun sangat menekan harga agar mampu membanderol crossover andalan terbarunya itu dibawah Rp 200 juta. Tapi sayang, hal itu membuat bokong Datsun Cross tidak banyak berubah, hanya ada penambahan wiper saja. Bagasi belakang masih pakai kunci manual atau dibuka lewat tuas yang berada di bawah bangku pengemudi.
Suara AC pun terbilang cukup mengganggu. Saat dalam perjalanan 40 km/jam keatas, hembusan AC Datsun Cross sangat terdengar keras bahkan untuk sebagian orang sangat mengganggu (di setel sampai penuh).
Berbicara performa, kendaraan ini sepertinya bukan disiapkan untuk ngebut-ngebutan. Karena, sering kali bila dibejek gasnya kekuatan mesin mobil tertahan beberapa detik (RPM nya selalu di posisi rendah). Suspensinya juga kurang empuk.
Maka, bagi yang terbiasa menggunakan mobil hatchback atau sedan bersuspensi empuk atau meliuk-liuk mungkin cukup kaget saat Datsun Cross melibas jalanan tidak rata (polisi tidur atau gundukan lainnya), hentakannya cukup terasa. Karena, suspensi yang digunakan pada Datsun Cross sedikit keras.
Sementara jika bicara soal kelebihan, mobil ke-3 Datsun yang diperkenalkan di Indonesia ini memiliki perubahan unik di bagian luarnya. Dengan didesain lebih 'muda', Datsun Cross berhasil memasukkan nuansa milenial untuk eksteriornya.
Dibandingkan dengan model Datsun terdahulu bukan hanya ubahan luar yang sangat terasa tetapi interior Datsun Cross juga patut diberi pujian. Memang, tidak terlalu banyak berubah, tapi dashboard dan karet yang digunakan cukup memberikan kepuasan tersendiri.
Terlebih lagi dengan hadirnya airbag disana. Keamanannya pun patut dipuji.
Berbicara fitur, hadirnya transmisi otomatik dengan mekanisme VDC dan CVT di Datsun Cross harus diberikan jempol. Dengan perpaduan kenyamanan berkendara (VDC) dan keamanannya (CVT), sensasi berkendara bersama Datsun Cross terasa beda (bila dibandingan dengan Datsun GO atau GO+ maupun Panca).
Kabar yang paling menyenangkan untuk mobil ini adalah terkait kekedapan suara. Beberapa muatan yang ditambahkan oleh tim Datsun sukses meredam suara yang masuk kedalam kabin. Tapi saat mobil dibejek gasnya sampai 100 km/jam keatas, bunyi mengganggu hadir kembali.
Bersama fitur yang melimpah tersebut Datsun Cross hanya dibanderol Rp 161.490.000 untuk manual-nya dan Rp 173.900.000 di varian CVT. Cukup terjangkau kan?
Halaman Selanjutnya
Halaman
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?