Ban Ini Tak Butuh Angin, Malah Bisa Hasilkan Oksigen

Ban Ini Tak Butuh Angin, Malah Bisa Hasilkan Oksigen

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 09 Mar 2018 12:01 WIB
Foto: Goodyear
Jenewa -

[Gambas:Youtube]

Ban kendaraan saat ini terbuat dari karet yang diisi angin. Pemilik kendaraan pun disarankan untuk selalu rutin mengecek tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan. Tapi ke depan, ban tak perlu angin lagi.

Di Geneva Motor Show 2018, salah satu pabrikan ban, Goodyear memamerkan konsep ban masa depan. Konsep ban itu disebut sebagai solusi visioner untuk mobilitas yang lebih bersih, nyaman dan berkelanjutan.

Dalam siaran persnya disebutkan, konsep ban itu namanya Oxygene. Ban tidak membutuhkan udara, sebaliknya ban itu malah bisa menghasilkan oksigen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konsep ban Goodyear ini punya struktur unik yang menonjolkan lumut hidup di dinding samping ban. Struktur terbuka dan desain tapak yang pintar menyerap dan mengedarkan kelembaban dan air dari permukaan jalan sehingga memungkinkan adanya fotosintesis yang ujung-ujungnya bisa melepaskan oksigen ke udara.

"Dengan lebih dari dua pertiga populasi dunia yang diperkirakan tinggal di kota pada 2050, tuntutan pada jaringan transportasi di lingkungan perkotaan akan meningkat secara substansial. Infrastruktur dan transportasi yang lebih cerdas dan ramah lingkungan akan sangat penting dalam mengatasi tantangan mobilitas dan pembangunan perkotaan yang paling mendesak," kata Presiden Goodyear Eropa, Timur Tengah, dan Afrika, Chris Delaney.

Oxygene menyerap kelembaban dari jalan melalui tapak unik dan menghirup CO2 dari udara untuk memberi makan lumut di dinding samping ban. Kemudian ban itu melepaskan oksigen melalui fotosintesis. Di kota dengan populasi 2,5 juta kendaraan, seperti Paris misalnya, jika semua kendaraan itu menggunakan ban ini maka bisa menghasilkan hampir 3.000 ton oksigen dan menyerap lebih dari 4.000 ton karbon dioksida per tahun.

Oxygene dilengkapi dengan konstruksi non-pneumatik yang dicetak 3 dimensi dengan serbuk karet dari ban daur ulang. Struktur penyerap guncangan yang ringan memberikan solusi tahan tusukan yang lama untuk memperpanjang umur ban.

Oxygene juga bisa memanen energi yang dihasilkan selama fotosintesis untuk menyalakan peralatan elektronik di dalamnya, termasuk sensor onboard, unit pengolah kecerdasan buatan dan strip cahaya yang bisa disesuaikan di dinding samping ban yang bisa berubah warna.

Ban ini menggunakan sistem komunikasi cahaya atau LiFi untuk konektivitas mobil eberkapasitas tinggi dengan kecepatan cahaya. LiFi memungkinkan ban untuk terhubung ke Internet of Things, memungkinkan pertukaran data kendaraan ke kendaraan (V2V), kendaraan ke infrastruktur (V2I) yang sangat penting untuk sistem manajemen mobilitas cerdas.

"Dengan berkontribusi dalam cara ini terhadap generasi udara yang lebih bersih, ban dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan bagi penduduk kota," kata Delaney. (rgr/ddn)

Hide Ads