"Nggak, nggak bisa lah, ya developt itu mending development model baru dibandingin dengan yang ada sekarang," ujarnya kepada wartawan, di Jakarta.
Baca juga: Aneka Produk Baru Dongkrak Penjualan Suzuki |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu alasan Suzuki belum juga mau menghadirkan mobil Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) atau Low Cost and Green Car (LCGC)-nya pesaing Calya dan Sigra itu, karena ekspor yang kuat.
Baca juga: Suzuki Siap Permak Karimun Wagon R |
Selain itu, untuk mengembangkan dan membuat suatu produk baru, lanjut Setiawan mengatakan, Suzuki tidak hanya memikirkan konsumen di pasar Indonesia saja, namun juga pasar global.
"Ekspor kita masih kuat ke Pakistannya, nanti kita lihat. Memang sekarang ini kita ini developt satu produk kan nggak bisa mikir untuk Indonesia doang, karena Suzuki di Indonesia kan jadi basis selain Jepang dan India. Produk itu kita ekspor," lanjutnya.
Baca juga: Suzuki: Ertiga Anyar Berubah Total |
"Saat ini, dengan tiga plant yang besar di India, Jepang, dan Indonesia diharapkan bisa sinergi. Kan kalau produksi itu kan balik lagi ke arah quantity. Kalau kecil produksinya jadi mahal. Jadi pertimbangannya banyak," pungkasnya. (khi/rgr)
Komentar Terbanyak
Punya Duit Rp 190 Jutaan: Pilih BYD Atto 1, Agya, Brio Satya, atau Ayla?
Konvoi Moge Terobos Jalur Busway Ditilang Semua, Segini Besar Dendanya
Banyak Beredar di Jalan Raya, Emang Boleh Motor Tak Pakai Pelat Belakang?