Asal Usul Suara 'Tiktok' Lampu Sein

Asal Usul Suara 'Tiktok' Lampu Sein

Dina Rayanti - detikOto
Kamis, 01 Mar 2018 09:09 WIB
Foto: DW (News)
Jakarta - Setiap pengendara wajib menyalakan lampu sein saat mobil akan berbelok. Kemudian lampu sein di bagian luar mobil akan menyala dan biasanya disertai dengan indikator berbentuk panah menyala di dalam layar MID mobil. Tapi bukan hanya lampu saja yang menyala tapi terdengar juga bunyi 'tik-tik' beriringan dengan lampu indikator yang menyala kedap-kedip.

Tapi mobil-mobil modern sekarang sudah lebih canggih lagi karena suara indikator lampu sein yang dihasilkan lebih halus. Usut punya usut, suara 'tik-tik' saat lampu sein dinyalakan dibuat pertama kali pada awal tahun 1930-an seperti diberitakan Drivespark, Kamis (1/3/2018).

Sebelumnya indikator lampu sein ya hanya sekadar lampu saja. Tahun 1920 misalnya para pabrikan menggunakan lampu bohlam sebagai indikator mobil akan berbelok tanpa ada suara. Tahun-tahun sebelumnya lagi malah orang menggunakan tangannya saat akan berbelok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penemu Joseph Bell adalah pria di balik mekanisme lampu sein ini. Dia mematenkan penemuannya itu di tahun 1920. Di akhir 1930-an, produsen Amerika, Buick menjadi merek pertama yang menggunakan lampu sein berkedip-kedip.

Kemudian pada tahun 1950 lampu sein dan indikator harus wajib terpasang pada semua mobil begitu juga dengan suara khasnya 'tik-tik'. Suara tersebut berasal dari komponen elektrik yang dikenal dengan nama 'flasher'.

Kalau mobil jadul jenis flasher yang digunakan adalah thermal yang membuat lampu sein berkedip. Dengan sistem ini, arus dari flasher dikirimkan ke lampu lewat per bimetallic. Aliran arus menghasilkan pemanasan konstan sekaligus pendinginan per bimetalik. Ini membuat adanya kontak berjeda antara dua titik logam dan secara tidak langsung menghasilkan bunyi 'klik'.

Berbeda dengan mobil jadul, mobil yang dibuat saat ini menggunakan flasher elektronik. Lebih praktis karena menggunakan sistem yang sudah diatur dalam chip. Jika dibandingkan dengan flahser termal frekuensi kedipan lampu lebih besar namun bisa diatur dengan mengganti chipnya saja. (dry/ddn)

Hide Ads