Mobil Listrik Murah dari China Ini Bisa Saja Masuk Indonesia

Jakarta - Tren mobil listrik sudah mulai masuk ke negara-negara di kawasan ASEAN, termasuk Indonesia. Tapi sayangnya di Indonesia belum ada aturan yang jelas hingga saat ini sehingga mobil listrik belum bisa dijual seperti halnya di negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Itu juga menjadi salah satu pertimbangan para produsen mobil yang masih ogah memasarkan mobil listrik buatannya di Tanah Air. Wuling misalnya, di negara asalnya telah memiliki model E100 tapi masih enggan membawa mobilnya kesini.

"Sebenarnya kalau kita di China ada E100 ya, untuk yang mobil listrik, cuma apakah ada pembicaraan segala macam, kita lihat terlebih dahulu lah pasar Indonesianya, gitu kan seperti apa permintaannya, demandnya, infrastrukturnya apakah sudah ready," kata Brand Manager Wuling Motors Indonesia Dian Asmahani.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau memang akhirnya masyarakat menghendaki pasar listrik ke depannya, kita sebenarnya sudah siap, karena di China sendiri kan memang sudah ada, E100," tutur Dian.

Mobil listrik buatan GM itu baru dijual di China. Namanya Baojun E100. E100 merupakan mobil listrik Baojun pertama. Jangan menganggap bakal ada fitur-fitur keren seperti yang biasa di mobil GM lainnya seperti Cadillac ya.

Mobil hanya akan memiliki 2 kursi saja, dengan ukuran jarak sumbu roda mencapai 1,6 meter. Lebih pendek dari mobil smart fortwo. Mobil saat pertama kali dijual bulan Agustus lalu dijual dengan harga Rp 70 jutaan di China. Mobil bisa dijual dengan harga murah berkat aneka insentif dan potongan yang diberikan pemerintah China.

E100 diperkuat dengan motor listrik bertenaga 39 daya kuda dan memiliki kecepatan maksimum 100 km per jam. E100 bisa melaju sejauh 150 km setelah baterai terisi penuh.

Mobil juga sudah dilengkapi dengan fitur entertainment seperti layar 7 inci dan WiFI. Semua varian mobil juga ada sensor parkir dan sistem pendeteksi pejalan kaki ala mobil mewah.

Varian yang lebih mahal memiliki touchpad dan keyless entry.

(dry/ddn)