"Hasil penyapuan dari 2017 awal sampai akhir tahun sudah mengumpulkan 4 kuintal paku. Saya kumpulkan pakai ember di rumah," ungkap Rohim kepada detikOto, Senin (8/1/2018).
Rencananya, kata dia, paku-paku ranjau tersebut akan disortirnya. Paku yang bagus, akan dijualnya ke tukang bangunan ataupun toko material. Sementara yang bentuknya tidak karuan, dibawanya ke tukang loak untuk dijual sebagai besi tua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Yang jelek pakunya baru saja loakin. Tapi dapatnya sedikit, palingan cuma dapat Rp 3.000-4.000 sekilo," sambungnya.
Paku-paku ranjau ban yang dikumpulkannya tersebut, paling banyak didapatnya dari penyisiran di Jalan Cideng, Jakarta Pusat.
"Paling banyak dapatnya dari Cideng. Kemudian dari Gatsu (Gatot Subroto). Pakunya setelah saya sortir masih bagus-bagus. Ada kira-kira bisa dijual lagi 70%," pungkas Rohim.
(idr/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah