Menjajal Motor Listrik Senyap Yamaha

Ototest

Menjajal Motor Listrik Senyap Yamaha

Ruly Kurniawan - detikOto
Selasa, 07 Nov 2017 08:26 WIB
Halaman ke 1 dari 5
1.

Menjajal Motor Listrik Senyap Yamaha

Menjajal Motor Listrik Senyap Yamaha
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Yamaha sudah cukup lama mengembangkan motor listrik. Dimulai tahun 1993, Yamaha memasarkan sistem Electrical Support Bicycle pertama yaitu Yamaha PAS (Power Assist System).

Di negara-negara yang punya sejarah bersepeda, seperti negara di Eropa dan Jepang sepeda listrik, telah mendapat posisi di pasar sepeda sebagai genre baru. Penjualan Yamaha PAS di pasar global telah mencatatkan hasil yang positif dengan total penjualan lebih dari 4 juta unit di seluruh dunia, termasuk penjualan unit penggeraknya.

Yamaha pertama kali memperkenalkan sepeda motor listrik di tahun 2002 lewat Yamaha Passol. Yamaha kemudian terus melakukan pengembangan dengan berturut – turut memperkenalkan EC-02, Passol-L, EC-03 dan E-Vino serta di ajang Tokyo Motor Show memamerkan beberapa motor sports listrik andalan. Hingga saat ini penjualan motor listrik Yamaha telah merambah kawasan Eropa dan di negara Asia seperti Jepang dan Taiwan dengan total penjualan lebih dari 10.000 unit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nah di Indonesia, Yamaha sudah mulai mengetes pasar motor listrik. Selama 1 bulan ini, motor listrik Yamaha mulai diuji coba di 4 institusi yakni Kebun Raya Bogor, Universitas Pelita Harapan (UPH), PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia dan The Breeze BSD. Motor listrik yang dinamakan Yamaha Electric Vehicle atau E-Vino menjadi salah satu moda transportasi di sana.

"Kita memang banyak model untuk motor listrik tapi dinilai paling sesuai dengan Indonesia ya ini (model skutik) karena ringan dan dapat digunakan oleh semua elemen masyarakat," papar Executive Vice President Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Dyonisius Beti

detikOto pun sudah mencoba mencicipi motor listrik diklaim sangat ringan dan cocok untuk semua kalangan karena bobotnya yang cukup ringan, hanya 66 kg saja.

Setelah mengantre beberapa menit, detikOto pun mendapat giliran untuk mencicipi satu dari empat E-Vino yang telah pihak YIMM sediakan. Berlintaskan lapangan tenis dengan beberapa tikungan buatan, detikOto akan menguji tiga mode berkendara motor listrik tersebut dan juga torsinya.
Seperti apa? Yuk kita jalan:


Motor imut yang tidak mengeluarkan suara ini memiliki dimensi 1.675 x 670 x 1.030 mm dan wheelbase 1.160 mm, motor sangat ringan dan cocok untuk dipakai ke berbagai macam kondisi.

Ketika pertama kali menaikinya, dengan tiadanya lagi mesin di dalam tubuh roda dua tersebut motor terasa sangat ringan. Bahkan saat melakukan standar tengah, pengendara tak lagi memerlukan tenaga yang besar.

Berbeda dengan motor listrik yang sudah dipasarkan, E-Vino memiliki tiga mode berkendara yang mampu menyesuaikan keinginan pengendaranya. Pada mode standar, kecepatan pada motor listrik ini sangat minim karena memang dikhususkan untuk berkendara santai. Ketika ngegas dengan mode tersebut, detikOto memutar gas dengan kecepatan 20 – 25 km/jam dan memang tidak ada getaran yang berarti (karena tidak ada mesin). Namun yang perlu dicatat, meskipun kecepatannya tak terlalu kencang, tenaganya tidak tertahan-tahan.

Penasaran dengan mode di atasnya yakni Power, kekuatan motor listrik terasa bertambah. Kecepatan kini mampu dipacu hingga sekitar 30 – 40 km/jam pada area tersebut. Pasalnya, dengan mode tersebut motor dapat melaju hingga 45 km ke atas. Namun sayangnya dengan area yang terbatas, detikOto tak memiliki kesempatan tersebut.

Terakhir ada mode Boost. Dikatakan bahwa mode tersebut dikhususkan untuk berkendara pada medan yang kurang mulus termasuk tanjakan dan tentu saja, akselerasinya pun berbeda. Namun pada area test ride yang disediakan, pengujian pada mode ini belum maksimal. Bila dibandingkan dengan peforma kecepatannya, mode Boots tak memiliki perbedaan yang signifikan daripada mode Power.

Meski hanya dikendarai dengan waktu dan tempat yang terbatas, dirasa bahwa motor listrik dari Yamaha ini memang unggul pada bobot dan performanya. Karena, meskipun sering menggunakan rem dan gas langsung serta melaju dengan kecepatan yang sangat kecil, motor tidak tersendat-sendat.

Sebagai informasi, untuk sektor jantung pacunya, Yamaha membekali E-Vino dengan motor listrik arus DC. Sementara sumber tenaga dipasok oleh baterai Lithium Ion berdaya 50 Vol. Maka, skuter listrik ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 44 km/jam dengan jarak tempuh sekitar 33 km.

Untuk fitur motor dilengkapi dengan indikator Engine Warning Light, yang berfungsi memerikan signal saat jantung pacunya memiliki masalah. Pada baterainya pun sudah dilengkapi dengan Self Gathered Stick yang berfungsi untuk memberikan informasi terkait kerusakan yang terjadi pada baterai dan jangka waktu pemakaiannya.

Tak berhenti di sana, E Vino dilengkapi dengan Yamaha Integrated Power Unit atau semacam ECU yang terdapat pada motor biasa. Yamaha Integrated Power Unit berfungsi mengendalikan dan mengatur besarnya putaran gas dan torsi yang dikeluarkan ban belakang.


Hide Ads