Corporate Secertary PT Jasa Marga (PERSERO) Tbk, M. Agus Setiawan, menerangkan bahwa kemacetan yang dianggap akibat penerapan non-tunai, dirasa tidak benar.
"Biasanya memang karena saat ini belum pakai e-toll menggunakan kartu tanda elektronik itu memang perlu pembacaan sekitar 3-4 detik dari alat kita, nah pengguna jalan atau kita semua biasanya saat men-tap kartu itu di alatnya itu biasanya nggak sabar," Terangnya kepada wartawan, di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi belum terbaca lengkap kartu sudah diangkat, akhirnya dibalikin lagi, padahal harusnya didiamkan, jadi setelah kartunya terbaca penuh barulah pintunya terbuka. Tapi kalau misalnya terbaca belum sempurna lalu digesek-gesek atau lainnya akan semakin lama," tuturnya.
Selain itu pastikan juga apakah tol yang dilewati sudah 100 persen menggunakan penerapan pembayaran non-tunai atau belum.
"Contoh kasus seperti di Cileunyi katanya macet karena pemberlakuan e-toll 100 persen. Padahal di Cilunyi saat ini belum 100 persen. Ternyata penyebabnya itu karena biasanya kalau weekend lebih padat dari hari biasa," kata Agus. (khi/lth)
Komentar Terbanyak
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Ini Sebabnya Pajak Mobil dan Motor di Malaysia Murah