Hal itu membuat para produsen mobil yang memasarkan produknya di Indonesia tak ingin menambah jajaran mobil dengan versi diesel itu. Seperti misalnya MPV buatan Korea Selatan Kia Grand Sedona saat ini masih mengusung mesin berbahan bakar bensin 3.3 L V6 MPI Quad CVVT. Padahal di negara asalnya terdapat versi dieselnya.
"Di Korea sudah ada, tapi dalam memasarkan produk kita mesti lihat secara psikologi brand Kia itu bia diterima sampai harga berapa. Sebenarnya dengan Sedona mesin bensin seharga Rp 550 juta saja bagi kita ada sedikit tanda tanya orang masih bisa terima nggak sih brand Korea dengan harga segitu, berbeda dengan brand Jepang," tutur Brand Development General Manager Kia Mobil Indonesia, Harry Yanto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan hanya itu, pasar Indonesia dinilai lebih cocok menggunakan mesin bensin dibandingkan mesin diesel.
"Orang Indonesia masih berpikir konvensional, presentasenya saja jauh beda antara
bensin dan diesel itu 1:5 kuota penjualnnya. Karena orang Indonesia itu masih terdukasi bahwa diesel itu perawatannya sulit, mogok juga susah, berisik dan getaran kencang," katanya. (dry/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?