Badan Kehormatan Road Safety Association (RSA), Rio Octaviano yang juga sekaligus inisiator aksi GAMPAR ini, mengatakan pembatasan motor di jalan protokol hanya memindahkan kemacetan. Aturan ini juga bakal menyulitkan masyarakat yang biasa menggunakan sepeda motor.
"Sekarang pertanyaannya kalau ada kurir mau menyampaikan barang ke sana, tentunya kan dampaknya pasti ke faktor cost mereka yang keluar. Pertanyaannya Pemprov sudah sejauh mana menilai ke arah cost sana," kata Rio kepada detikOto, Senin (4/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono beberapa waktu lalu mengatakan pembatasan sepeda motor itu selain mengurangi kemacetan juga menekan angka kecelakaan. Karena, kata dia, sepeda motor menyumbang kecelakaan terbesar.
"Tapi data dari kepolisian, tingkat kecelakaan tertinggi di DKI Jakarta adalah di Jakarta Utara, bukan di Jakarta Pusat. Kalau alasannya mereka mau mengurangi angka kecelakaan, mereka menguranginya di Jakarta Utara, bukan Jakarta Pusat," kata Rio membantah pernyataan Bambang. (rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Mobil Mewah Tina Talisa yang Ditunjuk Jadi Komisaris Pertamina Patra Niaga
Riwayat Esemka: 'Dulu Digadang-gadang Mendunia, Kini Diseret ke Meja Hijau'