"Bila oli yang berlebih tersebut tidak ditutup rapat dan terkena angin dan panas terus menerus, terlebih terkena air hujan, akibatnya akan fatal. Oli tersebut akan menjadi lumpur di mesin," papar Shell Lubricants Technical Advisor Indonesia Shofwatuzzaki kepada wartawan di Jakarta.
Meskipun pelumas tidak memiliki tingkat oksidasi yang tinggi seperti makanan pada umumnya, Shofwatuzzaki berujar bahwa harap berhati-hati ketika melakukan penyimpanan pelumas karena sifatnya yang rawan terkontaminasi.
"Yang dikhawatirkan itu bukan pada basi atau tidak, tetapi terkontaminasi atau tidak, jadinya harus disimpan di tempat yang benar-benar tertutup. Karena udara itu kan membawa uap air, jadi jangan terlalu lama juga disimpannya, paling tidak satu atau dua bulan saja," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Terbanyak
Kok Bisa Oknum TNI Lawan Arah Ditegur Karyawan Zaskia Mecca Malah Mukul?
Permohonan Maaf Pemotor Nmax yang Viral Adang Bus di Tikungan
Ramai Ditolak SPBU Swasta, Apa Dampak Kandungan Etanol pada BBM untuk Mobil-Motor?