Suzuki: Jimny Ini Obat Rindu

Jakarta - Suzuki resmi memperkenalkan Jimny di Indonesia, satu catatan penting Suzuki Jimny dilahirkan sebagai obat rindu pecintanya di Indonesia.

"Suzuki Jimny ini untuk obat rindu pecintanya, jangankan pecintanya kami (Suzuki) juga sangat merindukannya. Sebenarnya kita ingin memperkenalkan spesial edition yang hanya 88 unit di GIIAS, rupanya sangat banyak yang melakukan pemesanan karena bocoran-bocoran sebelumnya sehingga saat ini sudah ada 200 konsumen yang melakukan pemesanan," ujar Direktur Marketing SIS, Dony Saputra, di GIIAS 2017.

Suzuki sangat mengapresiasi respon konsumen Suzuki yang sangat menginginkan Jimny.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami padahal belum beriklan, belum melakukan aktivity semuanya sudah ludes. Semoga dengan meluncurnya Jimny limited ini bisa memenuhi kerinduan terhadap Jimny," katanya.

Sebagai catatan Jimny terbaru yang menggendong mesin empat silinder DOHC berkode M13A, memiliki kapasitas 1.328 cc dengan VVT 16 katup. Diameter ruang bakar tepatnya 78 mm dan langkah pistonnya 69,5 mm dengan rasio kompresi 9,5:1. Untuk memberikan performa yang handal, JIMNY menghadirkan 82 PS pada 5.500 rpm, sedangkan torsi 110 Nm pada 4.500 rpm.

Sejarah panjang Jimny di Indonesia

Generasi pertama SUZUKI JIMNY di Indonesia lahir pada tahun 1979 dengan hadirnya JIMNY LJ-50 4x4, sementara LJ-50 dibuat khusus untuk pasar ekspor, termasuk pasar Indonesia.

Pada tahun 1976, dengan kinerja yang lebih kuat, Suzuki memperkenalkan JIMNY LJ-80 4x4. Dengan kapasitas mesin yang lebih besar berukuran 4 silinder, kendaraan ini bahkan dibuat secara lokal di Indonesia.

JIMNY SJ410 dan SJ413 menunjukkan kekuatan performanya dengan mesin yang berbeda, dari 1.000 cc sampai 1.300 cc dengan variasi dari Jimny Sierra ke Jimny Samurai.

Melanjutkan generasi kedua yang diperkenalkan di Indonesia di tahun 1990, yaitu Suzuki Katana 4x4, sampai akhirnya pada tahun 1998 ditutup dengan Caribian.

Sepanjang dua generasi JIMNY yang dipasarkan, ternyata banyak penggemar yang merawat Jimny milik mereka dengan baik dan beberapa telah memodifikasinya menjadi lebih bergaya atau bahkan cukup ekstrim untuk kompetisi off-road, dan berkembang pula berbagai komunitas yang telah terbentuk dengan kuat di berbagai daerah di Indonesia. (lth/ddn)