Catat, Tak Semua Pengendara Moge Nakal dan Arogan

Catat, Tak Semua Pengendara Moge Nakal dan Arogan

Dadan Kuswaraharja - detikOto
Senin, 28 Nov 2016 09:37 WIB
Foto: Dadan Kuswaraharja
Jakarta - Pengendara motor gede (moge) sering disebut ugal-ugalan saat di jalanan. Ngebut lah, nerobos lampu merah lah dan segala perilaku negatif lainnya. Pengendara moge pun ada yang bela diri.

"Itu oknum, yang memang tidak bisa menyeusaikan diri dengan apa yang dia gunakan. Itu balik lagi ke personal masing-masing," bela Nabila Putri, artis yang juga pengendara motor gede saat ditemui akhir pekan lalu di Jakarta.

Nabila yang pernah touring dengan beberapa artis lain pengguna motor gede ke Yogyakarta beberapa waktu lalu mengatakan, untuk menghapus doktrin pengguna moge arogan itu, mereka mendatangi sekolah-sekolah di Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sosial movement, kita jalan dari Jakarta-Yogyakarta, 5 hari di perjalanan, kita datang ke sekolah targetnya kelas 3,4 dan 5. Kenapa kita ingin berbagi sama mereka, kita ingin kasih tahu enggak semua pengendara motor (arogan), gak semua. Apa pun motor jenisnya, kalau niatnya tujuan bareng, itu akan baik-baik saja, toh kota pakai motor besar kita juga antre kok di jalan," ujarnya.

Dia memberi contoh pengendara motor lain, kadang ada yang berani naik trotoar kala macet di jalanan, pengendara motor yang salah memberi sein, atau malah anak kecil yang naik motor boncengan. "Itu kayak didoktrin bahwa pengendara motor besar arogan," ujarnya.

"Saat touring kemarin, ada satu momen, di perempatan lampu merah, kita dapat giliran lampu hijau, eh pengendara motor lain ada yang kurang bertanggung jawab, (di seberang) mereka melintas, padahal itu giliran kita hijau, ya kita putuskan kita ngalah, kita setop, jadi dari 1.000 orang yang salah kita memilih satu yang berbuat baik. Dan ternyata bener jadi lebih sabar, setelah touring oh ngerti ada yang lain di jalanan," ujarnya. (ddn/ddn)

Hide Ads