Menerobos Kemacetan Jakarta dengan Moge Honda NM4 Vultus

Ototes Moge

Menerobos Kemacetan Jakarta dengan Moge Honda NM4 Vultus

Arif Arianto - detikOto
Kamis, 21 Jan 2016 14:10 WIB
Menerobos Kemacetan Jakarta dengan Moge Honda NM4 Vultus
Foto: Reno Hastukrisnapati Widarto
Jakarta - Mengendarai motor gede (moge) di jalanan Jakarta di hari-hari biasa yang macet bukanlah perkara mudah. Maklum, semburan tenaga yang besar plus bobot motor yang berat, membutuhkan upaya ekstra untuk mengendalikannya.

Namun, bagi detikOto kondisi itu menjadi sebuah tantangan ketika mencoba moge Honda NM4 Vultus. Β 

Maklum, motor yang bertampang futuristik dengan fitur modern itu, saat dipandang sekilas menawarkan berbagai kemudahan dan kenyaman. Pun saat dikendarai di jalanan kota yang macet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesan itulah yang membuat penasaran untuk membuktikan performa dan pengendalian dari moge yang prototipenya sempat dipamerkan di ajang Osaka Motorcycle ShowΒ  2014 lalu.

Tes ini dilakukan dengan menempuh jarak Warung Buncit - Matraman - Jalan Gatot Subroto - Jalan Asia Afrika- pulang pergi. Waktu pengetesan dipilih di saat jam kerja siang dan jalm pulang kantor jam 17.00 WIB. Lantas bagaimana hasilnya? Berikut selengkapnya:

Kesan pertama saat melihat tampilan NM4 Vultus adalah sebuah motor futuristik. Baluran kelir hitam di sekujur tubuh hingga setang, lampu, hingga pelek yang dipadu fitur canggih, mengingatkan orang terhadap motor tunggangan superhero Batman.

Terlebih pada bagian depan – atau kepala – didesain. Walhasil kesan motor besar futuristik begitu kental, Terlebih fitur instrument cluster baik putaran mesin, trip meter, dan tachometer berupa digital.

Tak seperti bayangan sebelumnya, ternyata mengendarai motor ini cukup mudah. Faktor pertama yang memudahkan adalah, ketinggian jok dari tanah yang hanya 65 centimeter. Sehingga, bagi pengendara yang bertubuh sedang, kaki bisa menapak tanah dengan leluasa.

Joknya pun cukup empuk, dengan setang tinggi dan lebar sehingga posisi duduk sangat nyaman. Β 



Kondisi sangat cocok dengan genre motor cruiser. Walhasil bisa dibilang Vultus ini cruiser sejati.

Faktor ketiga adalah segitiga ergonomi yang tinggi, dengan kaki yang bisa selonjor ke depan, dan kaki kananΒ  bisa menekan rem belakang. Tentu, ini membuat pengendalian motor cukup mudah dan stabil.

Kemudahan dan kenyamanan berkendara juga ditunjang oleh pilihan transmisi yang ditawarkan Honda. Motor ini memang menggunakan transmisi dual clutch yakni bisa menggunakan transmisi otomatis atau manual.



Menariknya perpindahan gear mirip model triptronik. Pengendara cukup menekan tombol pilihan transmisi manual atau otomtais ( MT atau AT) yang berada di setang bagian kanan.

Jika dipilih transmisi otomatis, untuk menjalankan motor setelah mesin diaktifkan, cukup menekan tombol D atau Drive dan untuk menetralkannya, cukup tekan tombol yang sama namun tepat di atas tanda N alias netral.

Jika yang dipilih transmisi manual, maka perpindahan gear atau gigi transmisi cukup dengan menekan tombol bertanda + (Plus) dan mengurangi tekan tombol bertanda – (Minus). Tombol ini berada di bagian kiri dari setang. Sistem kerjanya seperti paddle shifter di mobil bertransmisi ganda.


Dengan dukungan sederet fitur itu, mengendalikan motor ini cukup mudah. Bahkan di saat jalanan macet parah. Memang tak harus melikuk-liuk seperti motor berukuran kecil. Namun, untuk ukuran sembuah motor gede, pengendalian Vultus di jalanan macet jauh lebih mudah dan nyaman.

Mesin berkapasitas 745 cc SOHC yang diusung Vultus tak bisa dibantah mampu menyemburkan tenaga yang berlimpah di semua rentang putaran mesin.

Baik putaran bawah apalagi atas. Hanya, menariknya, semburan mesin itu tak meledak-ledak atau beringas.

Semburan tenaga tetapΒ  smooth. Tentu ini menjadi keuntungan tersendiri di saat motor diajak berkelana di jalanan yang padat. Tenaga dan torsi sudah terasa saat tuas gas sedikit dibetot.

Padahal, tenaga maksimum yang bisa dihasilkan mesin mencapai 40,3 kW pada 6.250 rpm dan torsi 68 Nm pada 4.750 rpm.

Pengelolaan semburan tenaga mesin anggota keluarga mesin N Series – antara lain digunakan oleh NC750S, NC750X dan CN750 IntegraΒ  - itu semakin mudah karena di motor ini dilengkapi mode transmisi S atau Sport. Β 



Dengan memilih mode ini maka pengendara bisa membawa laju motor dengan posisi gigi berada di tingkat bawah yang lebih lama.

Adapun mode D alias driveΒ  menjadikan posisi gigi bisa berpindah lebih cepat dan halus.Β  Pilihan mode tersebut sangat cocokΒ  dengan kondisiΒ  atau sistausi jalanan. Jika macet bisa dipilih mode S dan sebaliknya, namun semburan tenaga mesin yang masih tokcer.

Satu hal lagi daya tarik Vultus adalah, suara dentuman dari knalpot yang mengebas atau baritone dan tak memekakkan telinga. Jika didengarkan dan dicermati suaranya mirip dengan dentuman knalpot Haley-Davidson.

Meski sekilas menggunakan jok tunggal – yakni di saat sandaran pinggang di tegakkan- namun sejatinya motor ini juga bisa untuk berboncengan. Dengan melipat sandaran tersebut menjadi jok.

Kenyamanan pembonceng tak hanya dikarenakan tekstur jok yang lembut saja, tetapi juga pijakan aki alias foot step yang pas ketika kaki menapaknya dan lipatan kaki terasa nyaman.

Dengan posisi seperti itu, pemboceng bisa duduk dengan nyaman dan tak perlu khawatir menahan empasan angin yang kuat kala motor melaju kencang. Terlebih, dia juga bisa berpegangan pada pinggang atau pundak pengendadara.

Kesimpulan poin ini tentu bersifat subyektif berdasar apa yang dirasakan detikOto, sebagai pengendara berpostur tubuh rata-rata orang Indonesia, 161 centimeter.

Sementara, posisi rem belakang yang berada di ujung dari footstepΒ  - dengan posisi kaki selonjor – masih terasa belum terjangkau dengan tepat. Β 


Hide Ads